Mengenal Agus Dwi, Difabel Penjual Merch Persebaya yang Pantang Menyerah

Agus Dwi Laksono. Foto: Etsha Magenta/EJ
Iklan

EJ – Setelah viral di media sosial beberapa pekan lalu, Agus Dwi Laksono sempat diundang oleh Persebaya datang langsung ke Gelora Bung Tomo untuk bertemu idolanya di laga Persebaya vs Persib Bandung (26/7). Lelaki yang mengidolakan Rishadi Fauzi itu, juga bertemu dengan pemain lainnya saat berkunjung ke latihan sore Persebaya di Polda Jatim beberapa waktu lalu.

Agus sendiri merupakan penyandang disabilitas yang kesehariannya berjualan pernak-pernik Persebaya di daerah Lebak Surabaya. Tinggal di Jalan Lebak IIA/6, ia bercerita bahwa sejak berumur enam bulan ia sudah tinggal bersama sang kakek neneknya. Sebab, kedua orangtuanya sudah berpisah.

Agus Dwi Laksono. Foto: Etsha Magenta/EJ

Keterbatasan fisik yang dimiliki tak membuatnya patah arah untuk terus menyambung hidup dan mendukung Persebaya. Sehari-harinya, Agus mendorong gerobak dagangannya ke ujung gang rumahnya hingga pinggir jalan di kawasan Kenjeran.

Ba’dha Ashar dia sudah bersiap-siap untuk berangkat. Tak lupa dia berpamitan dengan sang kakek dan neneknya. Kondisi fisiknya tak pernah membuat dia mengeluh, ia menata dagangannya sendiri dengan rapi dan menunggu pembeli datang dengan ditemani alunan musik pilihannya.

Iklan

Ketika ditanya tentang berapa jumlah rupiah yang ia dapat dalam sehari, Agus menjawab bahwa kadang 1 minggu saja dia tidak mendapatkan apa-apa. “Saya kulakan barang-barang ini di Pasar Turi mas. Nggak tentu kapan kesananya, karena kadang 1 minggu (full) aja ngga laku,” jelasnya secara perlahan.

Dokumen Pribadi Agus Dwi Laksono for EJ

Meskipun begitu, lelaki asli Suroboyo itu tetap semangat menjalani hari-harinya. Jika musim hujan tiba, Agus harus berjualan di pagi hari untuk mengindari hujan yang biasanya turun ketika siang maupun sore hari. Dalam beberapa kesempatan, dia harus berhadapan dengan Satpol-PP yang menertibkan pedagang kaki lima di sepanjang jalan.

Jika memasuki musim kemarau, dia kembali berdagang di waktu sore tiba. Terkadang Agus berjualan hingga larut malam untuk menunggu pembeli, dan menutup dagangannya seorang diri. “Kalau saya mau mandi atau sholat nanti dagangannya ditungguin sama embah sebentar, terus saya lanjut jaga lagi. Kadang-kadang sampai jam 11 atau 12 (malam) baru tutup mas, teman-teman Bonek juga sering main kesini,” ungkap lelaki yang 25 Agustus mendatang berusia 21 tahun itu.

Dokumen Pribadi Agus Dwi Laksono for EJ

“Ngga ada barang titipannya teman-teman Bonek, karena saya takut kalau nanti ada rusaknya, bisa-bisa malah mengganti. Jadi semuanya ini dari Pasar Turi,” imbuhnya.

Uang hasil berjualan pernak-pernik Persebaya seperti tas, topi, jersey, syal maupun atribut lainnya, dia gunakan untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari. Tak jarang Agus juga menyisihkan uangnya sedikit demi sedikit untuk menonton tim kebanggaannya berlaga.

Lelaki yang murah senyum ini sudah gemar menonton Persebaya sejak berumur 6 tahun. Saat itu dia diajak oleh sang Ayah untuk pertama kalinya menonton era keemasan Persebaya, Bejo dkk. “Dulu pas masih kelas 1 SD kalau nonton Persebaya sama Ayah. Sekarang nontonnya sama teman-teman aja,” ungkapnya.

Dokumen Pribadi Agus Dwi Laksono for EJ

Dia juga mengaku pernah away untuk mendukung Persebaya saat bermain di Sidoarjo. “Paling jauh kalau away selama ini cuma di Sidoarjo, karena kondisi saya yang seperti ini. Rencananya saya pingin nonton Persebaya waktu melawan Bali nanti sama teman-teman,” curhatnya kepada EJ sore lalu (14/8).

Begitu besar rasa cintanya kepada Persebaya, membuat dirinya diundang secara langsung saat laga Persebaya melawan Persib 26 Juli lalu. Keinginannya untuk bertemu sang idola, Rishadi Fauzi, benar-benar terwujud. “Saya senang sekali mas, nggak bisa diungkapkan kata-kata. Saat itu Rishadi ngomong kalau saya harus tetap semangat, saya tidak boleh menyerah. Dan saya langsung menangis,” tuturnya.

Perlu diketahui juga, Agus mengalami kesusahan dalam berbicara dan berjalan. Dia menyampaikan satu per satu ceritanya dengan perlahan dan cukup jelas. Dia mengaku bahwa kondisi fisiknya ini sudah ia terima sejak kecil. Agus berpesan untuk seluruh pemain Persebaya, agar bermain dengan seluruh keberaniannya.

“Harapannya agar Persebaya lebih ngeyel bermain di kandang, dan malah ngeyel kalau keluar kandang. Semoga musim ini bisa bertahan di Liga 1 dan syukur Alhamdulillah kalau bisa juara,” tutupnya. (ets)

Dokumen Pribadi Agus Dwi Laksono for EJ

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display