Catatan Prestasi Persebaya di 2018, dari Junior Hingga Senior

Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Satu bulan lagi, tahun 2018 akan segera berlalu. Banyak hal yang terjadi dan akan terjadi sampai akhir tahun 2017 ini. Termasuk Persebaya itu sendiri. Sebuah klub sepak bola asal Surabaya yang “baru” saja kembali sejak 8 Januari 2017.

Memulai tahun ini, Persebaya membentuk beberapa tim baik itu tim senior, U-19, U-17, U-16, U-13, dan tim satelit PS Kota Pahlawan. Kompetisi pelbagai jenjang diikuti, juga ada turnamen yang diikuti tim senior, yaitu Piala Gubernur Kaltim dan Piala Presiden.

Persebaya tetaplah Persebaya, sebuah budaya sendiri tentang sepak bola Surabaya. Lama tidak ikut kompetisi nasional, Bajol Ijo tetap memutar roda kompetisi internal. Jadi tidak terlalu mengejutkan jika prestasi demi prestasi selalu diraih.

Apalagi sejak 2017 dikelola secara lebih profesional dan terprogram secara baik. Membentuk divisi amatir dan meningkatkan kualitas pelatih di semua level menjadi modal kuat menghasilkan produk berkualitas. Juga mendatangkan instruktur dari luar serta pembentukan pro elite academy.

Iklan

Berikut catatan penulis tentang beberapa prestasi Persebaya selama 2018:

PERSEBAYA U-16

Prestasi pertama diraih tim U-16 saat itu dilatih oleh Ridwan meraih juara Piala Menpora U-16 Jawa Timur. Tim ini melanjutkan prestasinya dengan menjadi runner up Piala Menpora U-16 Nasional. Sayang dalam laga final, tim ini kalah dari wakil DKI Jakarta.

Dari skuad U-16 ini sebagian besar menjadi pemain Persebaya U-16 yang saat ini memasuki seri 4 Liga 1 U-16 Grup C. Skuad ini saat ini dilatih oleh Yongky Kastanja. Yongky adalah salah satu legenda Persebaya yang ikut menjuarai kompetisi era perserikatan 1988.

Persebaya U-16 di laga lawan Mitra Kukar U-16. Foto: Yosia Reborn for EJ.

Mulai 18 November 2018, tim ini akan memulai seri 4 Liga 1 U-16 atau dikenal dengan nama Pro Elite Academy di lapangan Persebaya. Mitra Kukar, PSM Makassar, Borneo FC, Persipura, dan Perseru menjadi lawan di grup ini. Sampai seri 3, Persebaya menempati peringkat 2 di bawah PSM.

Hasil lain dari tim ini ada 4 pemain yang dipanggil tim seleksi nasional di Jakarta. Juga bergabungnya Brylian Aldama dan Ernando dua pemain yang ikut serta membawa Indonesia juara Piala AFF 2018 U-16 di Sidoarjo menambah persaingan kualitas menjadi meningkat.

PERSEBAYA U-17

Adalah Seger Sutrisno, legenda Persebaya lain yang menjadi arsitek tim Persebaya U-17 tahun ini. Piala Soeratin U-17 Jawa Timur direngkuhnya menjadi catatan tersendiri. Semua pemain level ini diambil dari kompetisi internal baik di Seri A atau Seri B. Juga dari turnamen usia dini yang rutin diadakan divisi amatir Persebaya.

BACA:  Rachmat Irianto : Misi Melanjutkan Kemenangan
Pemain Persebaya U-17 mengangkat pelatih mereka, Seger Sutrisno. Foto: Joko Kristiono/EJ

Saat ini, skuad Seger Sutrisno terus berlatih mempersiapkan diri menghadapi putaran nasional. Banyak bakat hebat yang ada dalam tim ini yang berpotensi akan menghuni skuad nasional beberapa tahun lagi. Seusai menjuarai Piala Soeratin Jawa Timur, Seger mengakui akan terus memantau kompetisi internal untuk menambah kekuatan tim ini. Skuad yang ada tidak boleh merasa nyaman, akan ada promosi degradasi pemain sesuai perkembangannya.

PERSEBAYA U-19

Perth adalah tempat di mana tim Persebaya U-19 sempat berlatih selama dua minggu. Saat itu, tim masih ditangani oleh Bejo Sugiantoro. Pemain-pemain hebat mengisi skuad muda yang berjuluk Young Green Force. Persiapan ini dilakukan untuk menjalani kompetisi Liga 1 U-19 dimana menjadi hal wajib bagi semua tim yang mengikuti Liga 1 di level senior.

Ini adalah keikutsertaan perdana Persebaya di kompetisi Liga 1 U-19. Young Green Force dalam babak penyisihan tergabung dalam grup B yang berlangsung selama dua putaran di Bali dan Bandung. Tergabung bersama Persib Bandung, Bali United, Madura United, Persela Lamongan, Barito Putera. Ketika Bejo Sugiantoro naik menjadi asisten pelatih senior, Uston Nawawi ditunjuk menjadi pelatih.

Jossa Andika Persebaya U-19s. Foto: Persebaya.id

Mengakhiri babak penyisihan dengan menjadi juara grup B, Persebaya lolos ke babak 8 besar di Magelang. Persebaya tergabung dalam grup A bersama PSM, Persib, dan Persija. Babak 8 besar dimainkan setengah kompetisi di stadion Moch Soebroto dan Gemilang Magelang.

Dari tiga kali main, anak asuh Uston Nawawi hanya meraih satu poin. Hasil kalah melawan PSM Makasar 0-1 dan 1-2 dari Persib. Satu poin didapat di laga terakhir menghadapi Persija yang berakhi imbang 1-1.

Sebuah prestasi yang patut diapresiasi mengingat ini adalah pertama kali tim ini mengikuti kompetisi dan berhasil menembus babak 8 besar. Para pemain ini musim depan masih bisa mengikuti kompetisi U-20. Menurut rencana musim 2019 yang diputar adalah jenjang U-20. Modal ini bisa terus dimanfaatkan Persebaya.

PERSEBAYA U-13

Bajol cilik U-13 tidak mau kalah dengan senior-seniornya. Berkompetisi di Piala Soeratin U-13 Jawa Timur mereka menjadi kampiun.

Dalam laga final 13 Nopember 2018 di Stadion Suprijadi Blitar berhasil mengalahkan PSBK PETA Blitar 1-0. Dalam tim ini ada nama Hugo Samir yang merupakan anak dari legenda Persebaya Jacksen F Tiago.

Foto: Donie VJ for EJ

Mungkin tidak banyak yang melihat atau perhatian dengan sepak bola usia dini. Tetapi dari sinilah Persebaya masa datang akan mendapatkan pemain-pemain berkualitas. Tentunya dengan pembinaan yang benar dan terprogram secara baik secara bertahap.

BACA:  Ada Teror Bom, Bagaimana Nasib Laga Persebaya vs Persib?

PS KOTA PAHLAWAN

Kopa adalah julukan untuk tim satelit bentukan Persebaya yang berkiprah di Liga 3. Kompetisi Liga 3 tahun ini adalah tahun kedua bagi Kopa yang diasuh Ahmad Rosyidin dan Mat Halil.

Pada tahun pertama 2017 lalu, tim ini sudah tersingkir di babak awal grup zona Jawa Timur. Tahun 2018, prestasi tim Kopa meningkat. Selain lolos grup tim ini justru bisa lolos zona Jawa dan masuk putaran pendahuluan kedua zona nasional.

PS Kota Pahlawan menghadapi PSID Jombang di Stadion Jala Krida Bumimoro (13/11)/Foto : Djoko Kristiono/EJ

Menghadapi PSID Jombang, Kopa hanya kalah agregat gol yang membuatnya gagal lolos babak grup nasional. Saat tandang ke Jombang kalah 1-0 dari tuan rumah. Sementara dalam laga di Surabaya Kopa mampu mengalahkan PSID dengan skor 2 – 1.

Tetapi gol tandang dari PSID membuat mereka yang berhak lolos babak grup nasional. Menurut Ahmad Rosyidin perjuangan anak asuhnya sudah maksimal dan meningkat dibanding prestasi musim lalu.

PERSEBAYA SURABAYA

Menyisakan empat laga masih menduduki peringkat 10 dengan poin 41. Itulah posisi Persebaya saat ini di Liga 1 2018. Laga terdekat adalah menghadapi tuan rumah Bali United pada Minggu, 18 November 2018 nanti.

Sebagai debutan di Liga 1 dengan status promosi (Juara Liga 2) belum sepenuhnya menjadikan Persebaya tim yang kuat mengarungi Liga 1. Memasuki putaran kedua, Persebaya memiliki arsitek baru pengganti Alfredo Vera yakni Djadjang Nurdjaman dengan dibantu Bejo Sugiantoro.

Feri Pahabol dan Osvaldo Haay. Foto: Joko Kristiono/EJ

Dalam dua laga terakhir di Gelora Bung Tomo, Rendi Irwan dkk sangat produktif. Persjia dan PSM sama-sama dikalahkan dengan skor 3-0. Laga kandang Persebaya masih ada dua yakni menghadapi Bhayangkara FC dan PSIS Semarang. Sementara laga tandang satunya adalah berkunjung ke Medan menghadapi PSMS.

Sebagai tim besar tentunya hasil ini belumlah memuaskan. Target papan tengah realistis saat ini. Sekarang waktunya meraih hasil maksimal di sisa laga untuk menaikkan peringkat di klasemen akhir.

***

Akhir 2018 semakin dekat musim 2019 juga sudah harus dipersiapkan dari sekarang. Persebaya masih menyisakan laga di Piala Indonesia yang jika sampai babak final menurut jadwal baru akan berakhir Februari 2019.

Secara umum Persebaya berjalan sudah bagus. Ujung kebagusan prestasi tim senior harus lebih bagus lagi musim depan. Persiapan yang baikdan benar akan sedikit banyak mempengaruhi hasil musim depan. Sinergi semua pihak menjadikan #KitaPersebaya lebih kuat dan kokoh dari dua kaki. Menjadikan Persebaya Selamanya, Juara. (*)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display