Konpers Widodo: Da Silva Acak-Acak Pertahanan, Irfan Bachdim Ngeloyor ke Ruang Ganti

Iklan

EJ – Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, menghadiri konpers usai laga Bali United melawan Persebaya. Ia ditemani Fadil Sausu.

Tentang kekalahan telak Bali United

Selamat untuk Persebaya yang telah memenangkan pertandingan pada malam hari ini. Tentu ini adalah kekalahan terbesar di laga home. Kami juga kecewa, Bali United pasti kecewa semua. Dan ke depan tetap ya, masih ada beberapa pertandingan kita terus membenahi. Karena sepak bola tidak berhenti di sini saja. Kita masih ada beberapa pertandingan dan mungkin untuk mempersiapkan Piala Indonesia. Terima kasih kepada pemain yang telah berjuang. Memang kami akui Persebaya lebih bagus dari Bali.

Tentang persiapan Bali United di laga berikutnya

Iklan

Sisa pertandingan ini saya akan melihat lagi, secara lebih detil, pemain-pemain mana yang siap. Karena di mana pun di dunia ini, kalau pemain belun siap akan saya katakan jujur kepada pemain itu. Jadi kesiapan pemain dan kejujuran pemain itu kita perlukan. Karena saya juga tidak bisa mengatakan gimana kondisi kalian? Semua pemain jawab siap. Tetapi saya kepingin jujur ya, jadi dari kejujuran itu kita bisa lihat nanti kesiapan tim ini bisa optimal. Karena tidak ada yang lebih besar dari klub ini. Baik pemain, pelatih, baik pengurus, tapi klub ini lebih besar dari pada itu. Jadi kedepannya kita tentu. Sisa pertandingan ini kita tetap fight. Kalimat ini tidak hanya diucapkan tetapi dikerjakan.

Tentang peluang ke Piala AFC

Tentang AFC, kita bisa. Ya masih, asal ada beberapa syarat mungkin peluang tim-tim lain yang memang itu, yang notabene bisa di peringkat itu bisa kalah. Jadi masih ada harapan. Kalau kita bisa memenangkan pertandingan, memang berat di PSM, di Bhayangkara, ya inilah sepak bola. Seperti tahun lalu pun kita tidak menyangka bahwa memenangkan pertandingan di PSM.

BACA:  Bali United vs Persebaya: Menang Home-Away Pertama Kali, Rek!

Tentang penampilan David da Silva

Da Silva pemain bagus. Bisa menempatkan posisi dan saya kira dia pemain cerdas. Bukan hanya pintar tapi pemain cerdas. Bagaimana bisa menempatkan posisi mengelabui beberapa pemain kita. Seolah-olah fisiknya Da Silva ini tidak kuat. Dia jalan-jalan, tetapi jalan mencari posisi untuk melakukan counter. Mencari celah supaya tidak offside. Nah ini sudah saya katakan dengan pemain belakang kami dan itulah mereka lebih cerdik.

Tentang pemain depan Persebaya yang tampil lebih baik

Dari pemain itu memang yang kita perlukan adalah disiplin. Saya sudah katakan beberapa kali di latihan, transisi dari attack ke defence sangat penting di sepak bola. Jadi bukan hanya transisi dari defence ke menyerang saja, tetapi transisi attack to defence. Dari menyerang ke bertahan itu juga jauh lebih penting. Mungkin ada sedikit dari beberapa pemain kami yang karena sedang ketinggalan gol, dia menyerang saja. Jadi kedepannya ini perlu evaluasi lagi. Di sepak bola transisi itu amat penting sekali. Baik attack to defence maupun defence to attack.

Tentang Irfan Bachdim yang ngeloyor masuk kamar ganti usai diganti

Ya itulah, tidak ada yang lebih besar dari pada klub itu sendiri. Pemain pelatih sama saja. Jadi saya tekankan siapa yang siap untuk bermain, itu harus kita utamakan. Ya itu yang saya katakan tadi, kejujuran seorang pemain.

BACA:  Rapor Pemain Persebaya vs Bali United: Hat-Trick Da Silva, Dobel Assists Fandi Eko

Tentang lini belakang Bali United yang diacak-acak David da Silva

Kami memang hanya ada beberapa pemain belakang. Kalau memang mau murni hanya center back, hanya ada Dallen (Ramadhan) sama (Mohamadou) Ndiaye. Achmad Agung belum bisa, Syaiful (Indra Cahya) kadang kami plot di situ padahal bukan posisi aslinya juga. Yang center back itu yang tersisa ini memang hanya Ndiaye sama Dallen. Dallen ini memang (kurang) jam terbang. Tetapi beberapa kali dia sudah menunjukkan kelasnya, tetapi Persebaya malam ini lebih bagus dan bisa memanfaatkan kelemahan dari beberapa pemain kami.

Tentang konflik internal di Bali United

Kalau konflik mungkin tidak ada. Cuma komunikasi di dalam. Nah hal itu yang saya katakan tadi, perbedaan dengan Persebaya bisa transisi dari attack to defence, mereka kompak, organisasinya kompak. Saya yakin Persebaya latihan hampir sama, saat menyerang bagaimana? Saat bertahan bagaimana? Cuma sekarang tergantung individu pemain. Apakah mau, apakah tidak. Tadi saya bilang organisasi Persebaya cukup solid, begitu kalah bola dia transisi sampai setengah lapangan bertahan, dan jaraknya begitu dapat bola, dia langsung melakukan counter. Sedangkan kita, begitu menyerang terus transisi untuk bertahannya seperti malu. Karena prinsipnya ini (laga) home, kita harus menyerang, sebenarnya tidak. Jadi perbedaannya di situ. Sekarang tergantung individunya bagaimana. Kita sudah berlatih pertahanan bagaimana, menyerang bagaimana. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display