Cerita M. Teguh, Seorang Bonek Yang Bantu Pemkot Cegah Virus Corona Menggunakan Drone

Penyemprotan cairan disinfektan menggunakan drone di Jalan Embong Malang. Foto: @SapawargaSby
Iklan

EJ – Saat ini, Pemkot Surabaya sedang gencar-gencarnya melakukan kegiatan pencegahan penyebaran COVID-19 (Virus Corona). Salah satunya adalah penyemprotan cairan disinfektan ke wilayah-wilayah di Surabaya. Selain dengan mobil pemadam kebakaran, penyemprotan juga dilakukan menggunakan drone. Uniknya, drone tersebut dimiliki seorang Bonek.

M. Teguh Alimudin merupakan salah satu pemilik NPC Lab, sebuah perusahaan konsultan perencanaan yang menyediakan jasa survey dan pemetaan meliputi pemetaan udara, pemetaan bawah laut dan pemetaan bawah tanah. Ia merupakan seorang Bonek yang biasa menonton laga Persebaya dari tribun VIP Stadion GBT.

Senin (23/3), Teguh membantu Pemkot dengan mengoperasikan drone yang akan terbang membawa cairan disinfektan. Uji coba penyemprotan ini dilakukan di Jalan Embong Malang. Pemkot berharap penyemprotan dengan drone bisa membantu kegiatan penyemprotan agar bisa lebih merata.

BACA:  Ikuti Jejak Aryn, David dan Mahmoud Eid Mudik Malam Ini

Penyemprotan cairan menggunakan drone ini merupakan inisiatif Teguh yang tergugah membantu Pemkot dalam upaya penyemprotan disinfektan. Apalagi ia melihat Surabaya sudah ditetapkan menjadi zona merah penyebaran COVID-19. Penggemar vespa ini kemudian menawarkan bantuan langsung kepada Pemkot dan langsung diuji cobakan hari ini.

Iklan
M. Teguh (paling kanan) di tribun VIP Stadion GBT. Foto: Joko Kristiono/EJ

Drone buatan anak negeri ini mulanya digunakan untuk dunia pertanian dalam melakukan penyemprotan pupuk cair. Namun Teguh dan timnya berinisiatif untuk mengalihfungsikan drone untuk membantu Pemkot.

“Kami ingin membantu Pemkot Surabaya untuk menyemprotkan cairan desinfektan di area-area yang susah dijangkau manusia,” kata Teguh.

Teguh bercerita jika drone ini merupakan hasil kerjasama perusahaannya dengan kementrian Pertanian (Kementan). “Drone berikuran besar ini 70 persen bahannya dibuat dalam negeri. Proses pembuatannya sekitar 60 hari kerja,” ungkap Teguh.

BACA:  Ketika Bonek Ikut Bergerak Lawan Virus Corona, Semprot Disinfektan Hingga Galang Donasi

Sebagai seorang Bonek, Teguh membantu Pemkot tanpa pamrih. Meskipun sebelumnya, hubungan antara Bonek dan Pemkot sedikit renggang pasca sidang gugatan kepemilikan Wisma Karanggayam antara Persebaya dengan Pemkot.

“Semoga hubungan Pemkot dan Persebaya segera harmonis,” harap Teguh.

Usai membantu Pemkot, nampaknya hari-hari Teguh dan timnya akan semakin sibuk. Ia diminta Kementan untuk terbang ke Makassar menyemprotkan cairan disinfektan menggunakan drone.

Hingga Minggu (22/3) kemarin, jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Pahlawan terus meningkat. Update resmi yang dirilis oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan terdapat 15 orang pasien positif tambahan untuk Kota Surabaya. Totalnya, ada 29 orang yang positif COVID-19. (amz)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display