EJ – Sejak Rabu (9/6/20) kemarin, S. Rizal secara sukarela membagikan puluhan face shield ke pedagang-pedagang kecil di pinggir jalan. Sebagai penggemar Persebaya Surabaya, pria yang lebih dikenal dengan nama Rijal Tobat itu ingin terus meningkatkan citra Bonek dengan melakukan berbagai kegiatan sosial.
“Aku Bonek pasti harus dibanggakan. Sebagai Bonek kita juga harus bermanfaat untuk masyarakat sekitar,” ucap Rijal dengan mantap soal alasan ia mencantumkan hashtag #KamiBonek di tiap face shield yang dibagikan.
Ide untuk membagikan face shield secara gratis itu muncul ketika PSBB di Surabaya sudah mulai melonggar. Rijal melihat sudah banyak pedagang mulai berani membuka kembali lapaknya. Sayang, kebanyakan dari pedagang tersebut abai dan tidak menggunakan masker sama sekali.
Rijal, yang sehari-hari kerjanya berkaitan dengan dunia medis, merasa peduli dan cukup khawatir dengan hal tersebut. Ia lantas mencoba bertanya kepada salah satu pedagang soal alasan tidak mengenakan masker.
“Karena aku sadar kesehatan, aku lihat kok tidak pakai masker, maka berhentilah aku, makan soto di depan Rangkah,” ujar Rijal bercerita.
“Bu, kok ngga pakai masker?” tanya Rijal.
“Ngga iso ambekan aku mas. (Tidak bisa bernafas aku mas),” jawab si Ibu.
“Tapi nduwe masker kan bu? (Tapi punya masker kan bu?)” tanya Rizal kembali.
“Nduwe, tapi nggak tak gawe karena ngga iso ambekan aku dodolan (Punya, tapi tidak saya pakai karena kesulitan bernafas kalau jualan),” jawab sang ibu.
Melihat fenomena tersebut, Rizal akhirnya berinisiatif membagikan face shield untuk para pedagang mikro kecil. Face shield, dianggap cukup nyaman daripada para pedagang harus mengenakan masker yang menutupi pernafasan.
“Di PSBB mereka ini nggak dapat bantuan secara baik. Pakai masker juga menghambat mereka dalam bekerja. Setidaknya face shield mengurangi penyebaran. Feedback bukan hanya untuk kita tapi juga untuk lawan (bicara) kita. Andaikata bakul positif bisa saja kita semua positif juga,” tutur Rijal.
Bekerjasama dengan Kawan Bonek
Kebetulan, Rijal membeli bahan-bahan untuk face shield dari seorang teman yang juga Bonek di daerah Kenjeran. Rijal ingin membantu salah seorang kawan yang baru saja di PHK karena terdampak wabah corona.
“Dia bilang, mas aku bisa buat kayak gini (face shield). Yawis, buat saja. Akhirnya aku selalu pesan, sudah hampir 3000-an pesan,” beber Rijal.
Nah, lewat kerjasama dengan kawan Bonek tersebut, Rizal ingin memberi contoh, bahwa Bonek bisa saling bersinergi untuk menciptakan hal-hal positif. Menurutnya, siapa yang cukup bisa membantu yang kekurangan, mereka yang kurang harus selalu bersemangat untuk mencapai mimpi-mimpinya.
“Banyak dulu teman-teman Bonek yang nggak kerja. Tugasnya mabuk-mabukan di stadion. Tak suruh bikin stiker, bikin baju, tak modali. Tak suruh jual di perempatan, mereka dapat uang. Ketika sudah cukup, uangku dikembalikan, akhirnya dia bikin pre-order baju,”
“Intinya, saya sendiri nggak bisa lihat orang nganggur, apalagi kalau punya potensi bagus, kudu tak gandeng supaya punya mimpi kembali.”
Demi Citra Bonek Yang Lebih Baik
Selama satu hari pelaksanaan, Rijal sudah membagikan sekitar 30 buah face shield. Rencananya, dalam sepekan kedepan Rijal akan membagikan hingga 100 face shield berkepala Bonek kepada pihak yang memang membutuhkan. Mulai dari penjual makanan, tukang parkir, loper koran, atau pedagang-pedagang toko kelontong.
Rijal berharap kegiatan positif yang dilakukannya bisa sedikit membantu mengubah stigma negatif soal Bonek. Bonek tidak hanya sekadar bisa mendukung tim kebanggaan di stadion, tapi juga melakukan kegiatan bermanfaat bagi sesama..
“Saya Bonek dan pecinta Persebaya. (Menurut saya,red) pe-er Bonek kan masih banyak, harus mengubah stigma Bonek yang arogan dll. (Padahal perlu dipahami bahwa,red) Bonek itu kan heterogen seperti masyarakat umum, yang jahat ada, yang baik ada, yang nakal ada, yang sholeh ada. Mungkin dari sisi saya ingin menjadi yang menyebarkan kebaikan,” tuturnya.
“Bagi-bagi face shield kepada bakul dan tukang parkir bisa jadi salah satu media yang menunjukkan eksistensi Bonek sadar kesehatan, sadar penyebaran virus corona. Jadi kita tetap nekat, tapi kita harus sadar dengan virus ini.” (riz)