EJ – Bonek Disaster Response Team (BDRT) salah satu divisi bonek dari tribun utara atau Green Nord 27. Sebuah unit yang baru saja mengirimkan tim untuk kerja kemanusiaan di lereng Semeru Lumajang.
Bonek Disasters Response Team adalah Paramedic Tim serta SAR pertama di Indonesia, yang didirikan dan beranggotakan para suporter Di dalam BDRT sendiri terdiri dari bonek yang memiliki berbagai macam keahlian. Meraka sudah cukup berpengalaman terjun langsung membantu masyarakat selama ini.
Salah satu koordinator BDRT Bojes membagikan cerita sepulang dari Lumajang kepada Emosijiwaku.
“Kami di Lumajang tepatnya Desa Bondeli Selatan Kecamatan Sumber Wuluh”kata Bojes mengawali cerita pengalamannya.
Lima hari mulai 14 – 18 Desember 2020 mereka melakukan banyak hal. BDRT menurut Bojes mengirim 1 SRU (Search and rescue unit) yang memiliki kemampuan dan skill untuk pemantauan morfologi sungai aliran lahar dingin, serta membantu pemantaun dan pengamatan secara langsung dan memberikan informasi terkait pengevakuasian masyarakat Bondeli Selatan.
“Dan juga melakukan pemeriksaan kesehatan gratis pada masyarakat Bondeli Selatan”tambahnya.
Desa Bondeli Selatan dijadikan tujuan karena desa ini merupakan desa terdampak paling rawan. Menurut sejarahnya masyarakat desa ini pernah disapu lahar dingin pada tahun 1994. Sehingga banyak terjadi ratusan masyarakat yang meninggal dan hilang, Oleh karena itu masyarakat Bondeli Selatan sampai sekarang masih trauma ketika hujan dan suara gemuruh turun.
Yang dilakukan BDRT lainnya diantaranya adalah :
- Membentuk skema komunikasi yang baik dari posko Curah Kobokan (hulu) sampai dengan ke desa Bondeli Selatan.
- Memberikan edukasi ke masyarakat tentang keterlibatan pemuda masyarakat untuk aktif dalam satgas bencana yang dibentuk secara swadaya masyarakat.
- Memberikan wawasan kepada masyarakat apabila intensitas hujan tinggi dalam waktu lama masyarakat wajib mengungsi ke SD Sumber Wuluh (asembli point)
Saat tim BDRT akan kembali masyarakat sekitar mengucapkan terima kasih banyak telah membantu selama empat hari di lokasi yang sangat berat.
“Ketika tim pulang mereka sempat meneteskan air mata”kenang Bojes
Menurut Bojes pelajaran yang bisa diambil dari giat ini adalah bagaimana kita memiliki peran yang sangat besar untuk jiwa 65 keluarga sehingga kita selalu siap dan waspada dalam kondisi apapun.
Kedepannya Bojes memiliki harapan kepada BDRT sendiri bisa selalu dan lebih bermanfaat bagi semua umat manusia.
“Karena yang terpenting dalam dunia sepakbola selain kemenangan adalah kemanusiaan”pungkasnya.