Surat Terbuka Untuk Suporter: Ayo Boikot Laga Klub Pujaanmu
Jika masih mempunyai hati nurani dan menganggap kami benar-benar saudara, ayo tunjukkan nyali kalian dengan memboikot semua pertandingan klub kalian.
Industrialisasi Persebaya Jangan Sampai Membunuh Bonek
Jika dulu Persebaya masih dikelola secara tradisional, swadaya, dan kepemilikan bersama maka, saat ini kepemilikan saham sudah beralih mayoritas ke Jawa Pos (JP) Group, yang mempunyai lisensi pengelolaan secara profesional.
Kecintaan Akan Persebaya Harus di Atas Kepentingan Kelompok atau Golongan
Alangkah baiknya demi Persebaya, identitas kelompok sementara kita simpan, dukungan untuk Persebaya kita teriakkan.
Menuju Bonek Masa Depan
Bonek rindu Persebaya berkompetisi lagi setelah sekian lama vakum dari liga. Bonek selalu haus akan aksi lapangan dari tim kebanggaan. Dalam liga apapun yang penting Persebaya bisa unjuk kebolehan.
Catatan Kecil dan Evaluasi untuk Persebaya dan Bonek
Ada beberapa catatan menarik setelah pertandingan melawan PSIM. Catatan ini bisa jadi evaluasi bersama antara panpel pertandingan, pihak keamanan, dan Bonek itu sendiri.
Merawat Ingatan, Perlawanan dari Bumi Mataram untuk Persebaya
Keterpanggilan Bonek Jogja dalam memperjuangkan Persebaya bersama Bonek dari berbagai kota, konsistensi melawan PSSI yang menganiaya Persebaya dan tanggung jawab untuk menjaga nama baik Persebaya bersumber pada satu ideologi. Ideologi itu adalah Persebaya.
Semangat Militansi Bonek Tak Dimiliki Kelompok Manapun
Tahukah anda bahwa para pahlawan di kota mereka yang memerdekakan negara ini dengan susah payah
Persebaya (Masih) Ada dan Berlipat Ganda
Persebaya tak pernah mati, hanya kehilangan raga. Jiwanya selalu di sini, di dalam raga Bonek.
Persebaya Telah Kembali, Sebuah Catatan Anthony Sutton
Blogger asal Inggris, Anthony Sutton, terbang ke Sleman untuk menonton pertandingan Persebaya, Selasa (28/2).
Menabung, Solusi Nonton Persebaya Tanpa Estafet
Tanpa mengesampingkan dulur-dulur pejuang estafet, dulu aku pribadi juga pernah merasakan estafet. Banyak cerita dari estafet apalagi tentang kebersamaan. Tapi perlahan estafet mulai ku tinggalkan sejak awal masuk kuliah. Karena aku mulai memahami betul apa arti peribahasa "Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian".