Sisi Lapangan

Masih ada cerita menarik di balik gelar juara yang diraih Persebaya di Liga 2. Tak hanya tim pelatih yang membuat performa pemain begitu moncer saat melawan PSMS Medan. Namun, peran psikolog Persebaya, Afif Kurniawan, yang tak kalah besar.

Ini adalah pembelajaran baik untuk panpel agar di Liga 1 nanti, ada pengawasan kepada agen penjual tiket.

Cerita di majalah dan koran tentang kemacetan lalu-lintas di sekitar Senayan dan membludaknya penonton saat final Pre Olympic 1976 rupanya terjadi juga di Surabaya sore itu. Final idaman antara Persebaya vs Persija menyedot perhatian masyarakat. Sejak pagi beredar isu bahwa tiket sudah ludes alias sold out.

Aku amat yakin bahwa aku bakal lulus tes masuk SMP Negeri 8, sebab saat SD aku selalu juara kelas, ranking 1 terus sejak kelas 1 sampai kelas-6 meski tidak ada hadiahnya. Justru ketika di SMP aku malah jeblok. Setiap hari pikiran tersita ke sepak bola. Akibatnya sering lalai mengerjakan PR, tugas, dan banyak melamun di dalam kelas, sehingga jangankan ranking 1, ranking 10 saja aku tidak mampu.

Jauuuh sebelum suka sepak bola, saat masih TK, beberapa kali aku diajak embah (kakek) nonton bola, meski mbah putriku tidak suka sepak bola.

Setelah menonton Persebaya melawan Korea Selatan, aku ketagihan nonton bola. Aku menanti-nanti kapan lagi ada pertandingan Persebaya di Gelora 10 November, Tambaksari, sambil mengumpulkan uang beli karcis dari uang saku sekolah yang biasanya kuterima dari bapak sebesar Rp 10, paling banyak Rp 25.

Aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar ketika pertama kali menonton Persebaya melawan Korea Selatan pada 1976. Waktu itu, aku membeli tiket khusus anak-anak sebesar Rp 100 bersama adikku (alm) yang masih belum mengerti sepak bola. Persebaya mengundang Korea Selatan dalam laga persahabatan usai mereka mengikuti Anniversary Cup di Jakarta.

Ada ritual unik yang dipraktekkan para pemain, pelatih, dan ofisial Persebaya sebelum dan sesudah laga.

Alfredo Vera diperkirakan tetap akan memainkan komposisi the winning team saat mengalahkan Martapura pada final Liga 2 melawan PSMS Medan. Komposisi tersebut terbukti ampuh meredam taktik Martapura.

Masseur Persebaya, Mat Drai, lega karena ia tak harus memakai kacamata lagi saat mendampingi tim atau beraktivitas lainnya.