Kerusuhan dan Harga Mahal yang Harus Dibayar Bonek
Saya termenung melihat foto dari kontributor EJ, Rayhan. Foto itu menggambarkan Bonek menyanyikan Song For Pride dari balik pintu Stadion Batakan di hadapan pemain, pelatih, dan ofisial Persebaya. Ya, saat Persebaya menjamu PSM, Bonek hanya bisa memberikan dukungan dari luar stadion.
Aksi-Aksi Suporter Luar Saat Protes Manajemen Klub
EJ mencoba mengumpulkan beberapa aksi dari berbagai sumber yang mungkin bisa menjadi contoh dan bisa diadaptasi Bonek saat melakukan aksi protes kepada manajemen.
Pertemuan Bonek-Manajemen-Pemain: Ketika Duduk Bersama Adalah Solusi
Senin (11/11/2019) lalu sekretaris Persebaya Surabaya, Ram Surahman menyebut jika manajemen bersedia untuk duduk bersama dengan Bonek dan para pemain. Tak sampai sepekan, pertemuan itu benar-benar terwujud.
Donasi, Cara Bonek Bersolidaritas Bayar Denda Persebaya
Satu langkah konkret yang sudah dilakukan Bonek adalah membuka donasi untuk membayar denda Persebaya di situs kitabisa.com. Tapi, inisiatif itu harus mandek lebih awal karena masalah logo.
Usai Kerusuhan, Lalu Apa?
Protes Bonek dengan melakukan aksi turun lapangan serta merusak fasilitas Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) seusai kekalahan Persebaya 2-3 melawan PSS Sleman (29/10/2019) akhirnya berujung sanksi. Bonek mencoba berbenah dari kejadian tersebut.
Persebaya 3, PSM 2: Bajol Ijo Bermain dengan Taktik Terstruktur
Kemenangan akhirnya bisa diraih Persebaya setelah tujuh partai terakhirnya dilalui tanpa kemenangan. Aji Santoso tak perlu lama-lama menunggu kemenangan pertamanya, ia hanya butuh dua match untuk menang. Bermain dengan 4-2-1-3, perlahan-lahan Persebaya mulai menemukan pola permainan yang terarah.Persebaya lebih direct, terstruktur, dan pengambilan keputusan Aji dalam memasang pemain tepat. Kini tinggal menunggu konsistensi tersebut. Tak mudah memang, tapi jika melihat dua partai yang telah dijalani, perubahan itu sudah terlihat.
PSM Makassar: Ubah Taktik dengan Rotasi Mental
Tak pernah sekalipun menang dalam partai tandang. Satu-satunya hasil positif dari semua laga tandang adalah hanya satu kali menahan imbang tuan rumah Persija pada periode Agustus lalu, sisanya adalah kalah. PSM sejauh ini telah mencetak 35 gol dan 32 kemasukkan dari 25 partai yang dijalaninya.
Aji Santoso, Bek Kiri Lincah, Cepat, dan Visioner
Pada dekade 90-an, sepak bola dunia sedang disuguhi deretan nominal pemain yang bernilai transfer tinggi setiap musimnya. Beberapa klub asal Benua Eropa berlomba-lomba memecahkan rekor transfer pemain tersebut. Sebut saja klub raksasa asal Italia, AC Milan, yang memecahkan rekor transfer dunia pada musim 1992/93 dengan membeli pemain internasional Prancis, Jean-Pierre Papin, dari klub asal Prancis, Olympique Marseille.
Tira Persikabo 2, Persebaya 2: Direct Menuju One Two Touch
Debut Aji Santoso hasilkan skor imbang. Debut kiper Imam Arif selamatkan Persebaya dari kekalahan. Meski tertinggal gol cepat pada detik 48, Persebaya di bawah Aji Santoso justru punya keuntungan kembangkan pola permainan. Karena setelah unggul TIRA Persikabo justru menumpuk pemainnya di belakang. Defence line mereka pun cukup rendah. Beberapa kali di babak pertama Persebaya coba pancing keluar, tetapi anak asuh Rahmad Darmawan tersebut tidak terpancing. Apakah skor imbang layak untuk pertandingan ini?
Soegiarto, Pahlawan Perang 10 November dari Persebaya
Sebagai seorang pencinta klub Persebaya Surabaya, terbersit sebuah pertanyaan besar: “Adakah pemain Persebaya yang angkat senjata dan gugur saat terjadi Perang 10 November?“ Sebab bukan tidak mungkin hal tersebut terjadi seperti halnya tewasnya beberapa pemain Liverpool FC saat Jerman membombardir Kota Liverpool yang terjadi antara Bulan Agustus 1940 hingga Bulan Mei 1941. Peristiwa ini lebih dikenal sebagai Liverpool Blitz. Beruntung akhirnya pertanyaan ini terjawab berkat bantuan dari kawan saya bernama Ady Setyawan, Sejarawan muda Kota Surabaya. Banyak data awal diperoleh dari informasi beliau.