Tidak Harus Menang, Yang Penting Juara

Gol pertama Persebaya yang diciptakan Irfan Jaya di awal babak pertama. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Menonton pertandingan Persebaya Surabaya versus Arema, sejatinya seperti menonton pertandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia. Timnas Indonesia boleh kalah dengan tim manapun, asal tidak dengan Malaysia. Bahkan, Bung Karno pun juga lantang bersuara dengan Slogan “Ganyang Malaysia”.

Meskipun bertetangga, Malaysia memiliki rekam jejak buruk dengan Indonesia. Pengakuan kebudayaan asli Indonesia menjadi salah satu pemicu yang paling dibenci oleh Warga Indonesia. Bahkan kebencian itupun merambah ke bidang olahraga termasuk sepak bola.

Begitu juga Persebaya dan Arema, mendengar namanya saja dua pendukung pasti akan saling membenci, apalagi jika bertemu. Rasanya kebencian itu semakin terasa. Terlepas dari masa lalu yang belum terselesaikan, tentunya kenangan itu akan dibawa sampai kapanpun juga.

Piala Presiden 2019, menakdirkan Persebaya dan Arema bertemu. Bukan takdir tetapi memang dua tim tersebut layak berada di babak final. Secara materi pemain dan dukungan suporter, rasanya duet panas tim asli Jawa Timur ini memang layak disandingkan.

Iklan
BACA:  Prediksi Dua Mantan Persebaya dan Arema

Di pertandingan final leg pertama, dua tim bermain imbang 2-2. Bermain dengan tekanan tinggi baik tuan rumah maupun lawan, kedua tim tersebut menunjukkan kelasnya sebagai tim yang layak berada di kursi final. Meskipun ajang piala presiden dijadikan pertandingan pra musim liga 2019, tetapi rasanya pertandingan final kali ini seperti menonton pertandingan piala dunia. Mendebarkan, menakutkan seperti akan perang.

Perang caci maki di media sosial antar dua suporter tersebut jika digambarkan tentu sangat menakutkan. Kata-kata kotor, makian, hujatan semua lengkap tersaji disana. Karena perang zaman now itu adalah perang kata-kata, bukan perang angkat senjata.

BACA:  Abdul Rohim Dipastikan Jadi Starter di Laga Penentu

Pertandingan final itu bukan segala-galanya, karena menang itu adalah hadiah, sedangkan trofi itu bonusnya. Siapapun pemenangnya, euforianya hanya sesaat, tentu yang lebih penting adalah bagaimana kedua tim menjadi juara. Juara buat negaranya, buat kota tempat tim tersebut bernaung, yang terpenting buat suporternya. Tidak selamanya tim besar selalu menang dalam setiap pertandingannya. Kadang juga kalah. Tetapi bagaimana sikap suporter dalam menerima keadaan tersebut?

Kedua tim tentu sama-sama ingin menang. Tetapi pemenang itu hanya satu. Bertandinglah wahai Persebaya dan Arema dengan cara yang baik, jujur, dan suportif. Siapapun pemenangnya, kalian tetap juara buat suporter kalian yang sangat luar biasa tersebut.

Selamat bertanding.

Salam Satu Nyali.
WANI

Bangkalan 2019

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display