Persebaya 1, Bali United 1: Kuatnya Lini Tengah Persebaya, Modal di Sisa Musim

Foto: Rizka Perdana Putra/EJ
Iklan

EJ – Persebaya harus puas memulai laga kandang pertamanya di putaran kedua ini dengan hasil seri. Melawan pemuncak klasemen sementara, Bali United yang turun dengan kekuatan full team, anak asuh Wolfgang Pikal sebenarnya menguasai jalannya laga. Tetapi gol free kick dari Fadil Sausu membuat Green Force harus rela berbagi angka.

Persebaya tetap bermain dengan 4-3-3. Cederanya Irfan Jaya dan absennya Oktafianus Fernando yang terkena akumulasi kartu membuat Persebaya harus memainkan Supriadi. Sebenarnya di luar prediksi memang, setelah tampil apiknya Diogo Campos di debut pertamanya melawan PSIS Semarang. Banyak pengamat yang menebak jika posisi flank kanan akan diisi oleh Diogo. Tetapi pelatih punya strategi lain. Diogo tetap dibiarkan mengisi post tengah, yang sebenarnya ia adalah pemain dengan posisi bebas. Sementara flank kanan diisi Supriadi.

Babak Pertama: Bali United Kesulitan Tembus Pertahanan Bajol Ijo

Pertandingan baru berjalanan 2 menit, Teco harus putar otak karena Leonard Tupamahu mengalami cedera di kepala. Haudi Abdillah yang didapuk sebagai penggantinya. Kedua tim bermain hati-hati setidaknya hingga 15 menit jalannya babak pertama. Bali United cukup mengalami kesulitan, sementara Persebaya terus menggempur melalui flank kiri. Di sini cukup terlihat jelas peran Diogo, Ruben Sanasi, dan Osvaldo Haay mengeksploitasi flank kanan dari Bali United. Semetara post Supriadi jarang mendapat supali bola hingga menit 17.

Iklan

Bali United juga cukup kesulitan menembus lini tengah Persebaya yang di kawal Aryn Williams dan Rachmat Irianto. Yang menarik adalah sebenarnya dengan majunya Diogo Campos, praktis Persebaya hanya menyisakan Aryn dan Irianto. Tetapi Diogo adalah orang pertama yang mengganggu siapa saja pemain Bali United yang memegang bola ketika built up serangan. Hasilnya, Fadil Sausu harus sering kali long pass ke depan, sementara Paulo Sergio berusaha terus cari ruang kosong antara Aryn dan Irianto.

Persebaya terus berusaha menembus pertahanan Bali United. Kerja sama duo Brasil Da Silva dan Diogo kerap membuat Pacheco, Haudi, Dias Angga, dan Ricky Fajrin bekerja keras. Apalagi bagi kedua wing back Dias dan Ricky, yang tak sekalipun bisa naik bantu lini tengah Bali United yang kesulitan.

BACA:  Tampil Mendominasi, Persebaya Seri Lagi di Kandang

Menit ke-33 Osvaldo Haay membuat gol. Melalui proses solo run Da Silva dari flank kiri pertahanan Bali United mampu melewati Haudi dan mengirimkan umpan ke tengah dan disambut oleh Diogo, tetapi tendangan pertama mampu di-block oleh Wawan dan tendangan kedua di-block oleh Dias, tetapi beruntung, Osvaldo berada di posisi yang tepat. 1-0 Persebaya unggul. Gol ini sekaligus membuat Osvaldo mengantongi 5 gol hingga pekan ke-19.

Merespon gol ketertinggalan tersebut, Stefano Cugurra terus mengintruksikan anak asuhnya agar bermain cepat, tetapi apa daya lini tengah Persebaya yang cukup kuat tersebut tidak mampu ditembus oleh trio Paulo Sergio, Fadil Sausu, dan Nouri. Hasilnya masih sama, yakni long pass sebagai solusi. Hingga turun minum, tak ada satupun shoot on target yang dibuat Serdadu Sridatu.

Babak Kedua: Magis Fadil Sausu, Buat Persebaya Raih Hasil Seri Ketiga Kalinya di Kandang Secara Beruntun

Babak kedua dimulai, kali ini Supriadi berpindah posisi menjadi flank kiri. Ini membuat wing back Bali United mau tidak mau harus berpikir dua kali jika ingin naik. Karena pergantian post pemain inilah yang mampu merusak konsentrasi mereka. Hingga 5 menit babak pertama berjalan Bali United masih kesulitan tembus lini tengah Green Force meski perlahan-lahan mulai kuasai permainan. Ketika para defense line Persebaya rendah barulah para pemain Bali United sering melakukan shoot dari luar kotak penalti. Inilah salah satu cara yang harus dilakukan ketika hampir semua sektor pertahanan Persebaya tidak dapat ditembus. Bali United masih kebingungan.

Pada menit 62 Irfan Bachdim masuk menggantikan Stefano Lilipaly. Masuknya Bachdim di flank kiri yang lebih atraktif dan menjadi pemantul bola via flank kiri. Perlahan-lahan Bali United kuasai pertandingan. Asisten pelatih Bejo Sugiantoro merespon masuknya Irfan dengan menarik Supriadi dengan menggantikan Fandi Eko Utomo enam menit setelahnya. Lini tengah Persebaya dapat tambahan suplai pemain saat ini. Tetapi coach Teco punya amunisi pemain yang punya karakter pembeda. Fahmi Al-Ayyubi yang dikenal punya kecepatan tinggi dan dribble yang bagus masuk menggantikan Malvin Platje di kanan.

BACA:  Jamu Bali United, Persebaya Wajib Waspada Menit-Menit Akhir

Permainan Bali lebih hidup melalui sisi flank kanan maupun kiri. Meski cukup kesulitan mengalirkan bola ke kotak enam belas. Setidaknya pergantian-pergantina pemain tersebut mampu menjadi pembeda jalannya laga.

Melihat timnya tak banyak mendapat bola dan lebih mengandalkan serangan balik melalui Diogo Campos dan David Da Silva. Kini Bejo Sugiantoro menarik Osvaldo Haay dan memasukkan M. Hidayat.

Tetapi respon itu seperti tak membuahkan apa-apa. Melalui free kick Fadil Sausu, Bali United justru mencuri gol di dua menit sisa pertandingan. Perpanjangan waktu 4 menit pun juga tak menghasilkan peluang satu pun bagi Persebaya.

Catatan Sepak:

Ada beberapa catatan yang menjadi keuntungan bagi skuad Green Force. Pertama, melawan pemuncak klasemen dengan kekuatan lini tengahnya. Persebaya secara head to head menang. Sepanjang laga, Bali United cukup kesulitan menembus lini tengah Persebaya yang dikawal Aryn Williams dan Rachmat Irianto. Duet baru di lini tengah tersebut sepertinya harus membuat pemain lain seperti Rendi Irwan, Misbakus Solikin, M. Hidayat, Fandi Eko, harus lebih lama lagi di bangku cadangan. Karena Irianto memang mempunyai gaya bermain yang berbeda dengan rekan-rekannya tersebut, ia lebih mobile dan bertugas hanya mengisi post di sebelah Aryn yang pada pertandingan kali ini mencatatkan 4 intersep.

Yang kedua adalah Supriadi, pemain paling muda di skuad Green Force ini mendapat kesempatan yang bagus sebagai investasi jangka panjang. Sebab, melawan Bali United dan bermain dengan rekan barunya seperti Aryn dan Diogo juga menjadi nilai lebih. Mungkin kita baru bisa melihat aksi penuh Supriadi di musim depan.

Raihan hasil seri ini sepertinya menjadi hasil yang pantas dalam laga malam kemarin. Taktik kedua pelatih selama 90 menit benar-benar membuat penonton di Gelora Bung Tomodan layar kaca terhibur. Ya, meski Persebaya harus menunda lagi kemenangan di depan publik Surabaya. (arv)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display