93 Tahun Persebaya untuk Bonek dan Masyarakat Surabaya
Selamat ulang tahun Persebaya! Ya, begitulah kalimat pembuka untuk tulisan kali ini. Tidak terasa memang, sudah 93 tahun Persebaya malang melintang dalam lika-liku kompetisi di Indonesia. Ragam prestasi pun sudah banyak ditorehkan. Mulai dari era perserikatan, hingga saat ini Persebaya berlaga dalam kompetisi kasta tertinggi Liga 1 Indonesia. Lalu sampai akhirnya Persebaya dikenal sebagai klub yang besar serta melegenda. Belum lagi antusiasme suporternya yang luar biasa, Bonek dan Bonita yang juga sebagai bagian dari masyarakat Surabaya.
Refleksi 93 Tahun Persebaya: Bersama Merengkuh Kejayaan
18 Juni 2020, klub kebanggan arek Surabaya, Persebaya merayakan hari ulang tahunnya yang ke-93. Sebuah usia yang bahkan jauh lebih tua dari pada usia dan berdirinya negeri ini. Jika diruntut secara historis, Persebaya pada mulanya bernama Soerabajasche Indische Voetbal Bond (SIVB), berdiri pada 18 Juni 1927. Oleh karena itu, SIVB secara letterlijk merupakan embrio dari pada Persebaya.
Bergeloralah Kembali Bajol Ijoku
Tepat 18 Juni lalu, Persebaya Surabaya merayakan anniversary ke-93 tahun. Maka bertambahlah usia klub kebanggaan masyarakat Surabaya ini. Dengan sejarah dan perjalanan panjang di persepakbolaan negeri ini, ditambah pula berbagai raihan gelar dan prestasi yang tersematkan membuat Bajol Ijo menjadi klub yang disegani di Indonesia.
Menahan Diri di Tengah Ambisi Tinggi
Selamat ulang tahun, Persebaya! Kini usiamu sudah 93 tahun, dengan segala perjalanan penuh lika liku dalam menjalani kompetisi sepak bola di negeri ini. Banyak kata yang bisa mencerminkan bagaimana ulang tahun Persebaya tahun 2020 ini. Namun satu yang akan saya pilih: Menahan Diri.
Tiga Makna Ulang Tahun Persebaya
Hari ulang tahun adalah saat yang ditunggu-tunggu karena perayaan ulang tahun identik dengan pesta, kado, dan makanan enak. Belum lagi ucapan selamat dan doa-doa yang diberikan dari orang sekitar, membuat hari ulang tahun terasa begitu spesial.
Tetaplah Ber93ma Persebaya
Sejujurnya, saya bukan lagi seorang Bonek saat menulis tulisan ini. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa saya pernah menjadi penggemar klub berjuluk Green Force, meskipun pada akhirnya memutuskan untuk memilih menjadi suporter serta penikmat klub lokal di tempat di mana saya tumbuh. Saya masih sering mengikuti siaran pertandingan Persebaya dan tak jarang pula ikut bersorak ketika Bajul Ijo berhasil membobol gawang lawan. Terlebih untuk dua gol Irfan Jaya dan Rishadi Fauzi melawan PSMS Medan. Tiga gol tersebut membuat saya ikut bergembira bisa melihat Persebaya kembali di liga teratas.
93 Tahun Persebaya, Menjaga Konsistensi di Jalur Prestasi, Bukan Mentradisikan Tragedi
Ingatan itu masih terekam betul di otak kepala saya tatkala usia-usia antara menginjak kelas lima sampai enam SD. Sepak bola dan bermain bola ala kadarnya dengan rekan-rekan sejawat menjadi salah satu memori manis yang tak akan pernah usai sekadar untuk dikenang.
Gelora Persebaya
Sungguh Persebaya memiliki pengaruh yang cukup besar bagi banyak orang. Banyak pemain yang ingin bergabung dengan klub ini, memberikan kontribusi besar, mencetak banyak gol, memberikan penampilan terbaik disetiap pertandingan, hingga mempersembahkan gelar untuk Persebaya.
Ber93rak Bersama
Hampir satu abad tim kebanggaan kita semua, Persebaya Surabaya dilahirkan. Tepat pada 18 Juni 2020, Persebaya menginjak usia ke-93 tahun. 93 tahun bukan hanya sekadar hitungan matematis semata, tentu diwarnai banyak suka duka yang tercipta di dalamnya.
From Bonek To Persebaya, Sebuah Ekspektasi untuk Sang Kebanggaan
Hari ini (18/6/20), klub kebanggaan Bonek dan Bonita berulang tahun yang ke-93. Saya percaya di tahun ke-93 ini adalah tahun golden age milik Persebaya. Dan karena itu saya menulis 9 harapan saya untuk Bajol Ijo agar dapat semakin berjaya dan berprestasi. Saya meyakini Persebaya sudah berada di jalur yang tepat, tinggal terus mengelaborasi semua komponen pendukungnya. Berjayalah Green Forceku, terbanglah dan semakin melejit!