Awas, Persebaya itu Menular!
“Apa yang tidak dimiliki Persebaya Surabaya?” Sebuah pertanyaan retoris yang sulit dijawab. Persebaya punya semua yang layak membuatnya jadi tim besar: fanatisme suporter, stadion megah (meskipun masih milik pemerintah), pemain papan atas, manajemen klub yang baik, pemilik klub yang paham sepak bola, hingga cerita dan tradisi juara yang memenuhi rak piala.
Kenyataan Pahit New Normal Bisa Pisahkan Bonek dengan Persebaya
Bonek dan Persebaya merupakan senyawa yang tak akan pernah bisa terpisahkan. Berbagai peristiwa heroik telah terukir siring bertambahnya usia Persebaya di kancah sepak bola Indonesia. Fanatisme Bonek yang telah diakui dunia, juga memberi ruh dan kekuatan bagi Persebaya. Perjuangan Bonek sejak Persebaya dimatikan hingga menjadi runner up Liga 1 2019, menjadi bukti nyata bahwa Persebaya dan Bonek adalah satu kesatuan yang saling memberi kekuatan.
Persebaya Bukan Segalanya Tapi Selamanya
Makna Persebaya Selamanya menurut saya sangatlah luas dan memiliki banyak arti. Saya sendiri bukan suporter fanatik yang bisa selalu mendukung Persebaya kapan pun dan di mana pun. Saya juga masih sering nonton di televisi dan hanya memberikan support dari jauh. Saya beberapa kali menyaksikan Persebaya berlaga di Gelora Bung Tomo.
Entitas Itu Bernama Persebaya dan Upaya-Upaya Menjaga Tradisi Afeksi
Sejatinya manusia tercipta di muka bumi ini mempunyai tugas serta visi misi utamanya yakni menjaga konsistensi untuk berlaku bijak antar sesamanya (hubungan horizontal) dan yang paling penting dalam rangka beristiqomah beribadah kepada Tuhan-Nya (hubungan vertikal)
Semangat Karanggayam
Sebagian orang mungkin tidak mengetahui di mana Wisma Karanggayam atau Mess Eri Irianto berada. Namun ketika ditanya tentang Stadion Tambaksari, semua orang Surabaya mungkin akan menjawab tahu. Wisma ini berada pas di belakang Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari bersampingan dengan perkampungan penduduk. Di belakang stadion sendiri ada lapangan latihan bagi Persebaya. Hebat bukan? Persebaya punya Traning Ground sendiri. Bangunan wisma ini menjadi satu dengan lapangan yang berada pas di belakang stadion.
Persebaya adalah Ladang Bersyukur dan Kebahagiaan
Orang-orang yang tidak tahu mungkin menganggap cinta Bonek kepada Persebaya hanya membawa kejelekan. Tapi sebenarnya di dalam Persebaya terdapat ladang bersyukur dan kebahagiaan. Cinta sudah mengindahkan semua. Semua yang didasari cinta pasti indah pada akhirnya.
Persebaya, Klub Yang Tidak Sempurna Tapi Sempurna
Persebaya merupakan salah satu klub tertua di Indonesia, lahir sejak 1927 dan tentunya memiliki sejarah panjang di republik ini. Banyak pemain, pelatih, dan pengurus datang silih berganti dengan berbagai rupa. Namun ada satu yang tidak akan berganti, yaitu dukungan suporternya yang disebut Bonek, yang selalu setia, militan, dan WANI.
Tim Media Kreatif Persebaya, Ayo Jangan Monoton Rek!
Dalam era digital saat ini, konten media sosial Persebaya bisa dikatakan menjadi tumpuan utama dalam mendekatkan penggemar kepada tim. Terutama bagi yang jarang bertemu langsung dengan pemain. Apalagi saat ini Persebaya sudah menempatkan pemainnya di apartemen, tentu berbeda dengan era saat masih menggunakan mess Karanggayam duhulu.
Persebaya dan Kisah Perkenalan yang Terlambat
Saya percaya dengan kalimat sederhana yang sering digaungkan oleh orang-orang optimis yang berbunyi, “Di mana ada kemauan, di situ ada jalan”. Kata-kata yang saya yakini sejak Sekolah Dasar itu betul-betul tidak pernah mengecewakan.
Aku Bagian dari Kamu, Persebaya
Sebagaimana kostum lainnya, jersey memiliki nilai historis yang menandai perjalanan satu klub sepak bola. Kemunculan jersey sendiri memiliki sejarah panjang yang dijalani oleh para punggawa kesebelasan.