5 Hal Mengapa Acara Telusur TV One Layak Diprotes Bonek
Tayangan ini memiliki dua kegagalan besar: selain gagal menjelaskan aspek rivalitas secara dalam, namun juga memperbesar kebencian antara kedua belah pihak
Rivalitas Panas Bonek-Aremania Harus Tetap Ada, Asal Jangan Kebablasan
Saya tidak berharap persaingan panas itu hilang.
Mas Azrul Ananda, Iya Ta?
Jelas sudah, tulisan saya adalah respon dari tulisan sampean yang dimuat hanya beberapa hari dari euforia Runner-up yang baru saja kita petik. Saya baru membacanya siang jam 1 tadi, bangun tidur. Saya kaget, jujur saja, kurang paham, mengapa sampean memuatnya ditengah euforia, di tengah BONEK yang di status-status media sosialnya berharap tak ada lagi drama-drama murahan seperti yang sudah dilalui di pra dan awal dua musim terakhir.
Rangkaian Kata untuk Sang Kebanggaan
Rangkaian kata ini aku ciptakan untukmu
Gerakan Bunga untuk Risma, Cara Elegan Pemberontakan Bonek
Saya pikir, itikad baik Bonek membawa bunga dan tanaman akan membuat sebuah gerakan yang berbeda dari sebelumnya.
Daripada Di-Php, Mengapa Persebaya Tidak Merangkak Dari Bawah?
Sebagai pendukung Persebaya, saya merasa sedih dengan kondisi klub saat ini yang mati suri karena perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Persebaya (Masih) Ada dan Berlipat Ganda
Persebaya tak pernah mati, hanya kehilangan raga. Jiwanya selalu di sini, di dalam raga Bonek.
Tiga Skenario Hidupkan Persebaya
Menurut saya, ada tiga skenario untuk menghidupkan Persebaya yang mati suri.
Tujuh Dosa Cholid Goromah Sehingga Membuatnya Layak Dipecat Sebagai Dirut Persebaya
Cholid mempunyai dosa-dosa yang membuatnya sulit untuk membenahi Persebaya.
Yoyok Sukawi Seharusnya Malu Pada Panser dan Snex
CEO PSIS Semarang, A.S. Sukawijaya alias Yoyok Sukawi, menyalahkan Bonek atas pertandingan yang sempat terhenti setelah Persebaya mencetak gol ke-4, Jumat (20/9/2019). Padahal, sudah jelas suporter PSIS masuk ke lapangan karena memprotes kinerja manajemen dan Panpel.