Iklan

Mas Azrul Ananda, Iya Ta?

0
Jelas sudah, tulisan saya adalah respon dari tulisan sampean yang dimuat hanya beberapa hari dari euforia Runner-up yang baru saja kita petik. Saya baru membacanya siang jam 1 tadi, bangun tidur. Saya kaget, jujur saja, kurang paham, mengapa sampean memuatnya ditengah euforia, di tengah BONEK yang di status-status media sosialnya berharap tak ada lagi drama-drama murahan seperti yang sudah dilalui di pra dan awal dua musim terakhir.

Merawat Ingatan, Perlawanan dari Bumi Mataram untuk Persebaya

0
Keterpanggilan Bonek Jogja dalam memperjuangkan Persebaya bersama Bonek dari berbagai kota, konsistensi melawan PSSI yang menganiaya Persebaya dan tanggung jawab untuk menjaga nama baik Persebaya bersumber pada satu ideologi. Ideologi itu adalah Persebaya.

Karena Awaydays adalah Candu

0
Musim 2018 sudahberlalu, banyak kisah suka duka. Melihat tim kebanggaan Surabaya berlaga sangatberbeda kenangannya baik laga home maupun away.

Bangkitnya Rivalitas Sesungguhnya Antara Surabaya-Malang di Atas Lapangan Hijau

0
Namun tak bisa dipungkiri jika laga yang melibatkan antara Persebaya dengan tim-tim Malang memiliki tensi pertandingan yang sangat sengit bahkan bisa dibilang “ngawur“.

Pelajaran 100 Menit di Gelora Bung Tomo

0
Rachmat Irianto, pemain muda itu, harus melihat Campos melewatinya dengan cara menyakitkan. Setelah itu, Wanggai berlari gembira menikmati sontekan manja ala pemain Kalteng Putra nomor 10 tersebut.
gbk

Kerinduan Bonek akan Gelora Bung Karno

0
Stadion Utama Senayan, nama stadion sebelum GBK, adalah sebuah panggung yang agung buat Persebaya.

Nekat Jadi Pengusaha dengan Bonekpreneurship

0
Modal nekat adalah bekal awal menjadi seorang pengusaha. Dan berita baiknya kita (baca: Bonek) sudah punya modal tersebut.

Wani Nulis: Analisa Laga Persita vs Persebaya

0
Dan yang terakhir untuk Paolo Victor, sepertinya akan ada pengganti nama David da Silva di hati para Bonek.

Draft Biaya Tret Tet Tet Persebaya Fans Musim 2019

0
Tret tet tet adalah mendukung tim kebanggaan dalam hal ini Persebaya Surabaya di kandang lawan. Istilah Tret tet tet kali pertama muncul saat babak enam besar Perserikatan tahun 1986/1987. Adalah abah Dahlan Iskan yang menginiasi hal tersebut. Saat itu halaman depan di pojok kiri bawah media Jawa Pos edisi 4 Maret 1987 sampai menghabiskan dua kolom. Pada saat itulah istilah Tret tet tet mulai populer.

Lupakan GBT, Lupakan G10N, Ingat Sardegna Arena

0
Persebaya dan bonek sedang galau menatap musim kompetisi 2020 ini. Kali ini bukan masalah tranfer pemain, tapi lebih karena geregetan dengan sikap Pemkot yang...

Terbaru