“Persebaya Selamanya” Tak Boleh Terhenti di Hadapan Bobotoh dan Persib
Dalam liga sepak bola professional perebutan poin adalah tujuan tim untuk tetap bertahan dalam kompetisi. Apalagi tim yang telah mencanangkan target juara ataupun sekedar bertahan di 5-10 besar. Hal itu adalah keharusan yang tidak boleh terpengaruh oleh dinamika yang terjadi di luar lapangan.
Like Father Like Son, Kisahku Mengenal Persebaya Bersama Ayah
Pengalaman saya mendukung Persebaya dimulai saat saya masih kecil, tepatnya sejak kelas 2 Sekolah Dasar. Di awali dengan nribun bersama ayah dan teman-teman ayah. Itulah pertama kali saya diperkenalkan dengan dunia sepak bola oleh Ayah.
Blessing Game Yang Membuat Pusing
Saat kerinduan sudah mendekati puncak dan terhempas jatuh rasanya tidak bisa digambarkan. Begitulah yang terjadi pada hampir semua bonek saat ini. Adalah Blessing Game yang memicunya.
Green Force vs Mutiara Hitam, Adu Dua Tim Ofensif
Duel dua tim mantan anggota Perserikatan yang sarat sejarah dan bakal saling beradu ofensif dengan kekuatannya masing-masing.
Refleksi Akhir Tahun 2019: Sampai Kapan Konflik Klub Internal Persebaya?
Ketika kita berbicara tentang sejarah Persebaya maka kita tidak boleh melupakan jasa dari 30 klub internal Persebaya. Mereka adalah ibu dan bapaknya sepak bola di Surabaya yang selalu merawat Persebaya sejak mulai lahir tahun 1927 hingga saat ini. Persebaya masih tetap eksis mengikuti kompetisi di Republik Indonesia yang kita cintai bersama.
Irfan Jaya, Persebaya, dan Corona
Irfan Jaya lahir di Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Irfan Jaya mulai bermain sepakbola sejak usia 7 Tahun di Sekolah Sepak Bola Sinoa di Bantaeng. Ia melanjutkan karirnya di klub yang paling menonjol di Sulawesi, PSM Makassar.
Aksi Save Persebaya Bukti Kepedulian Suporter di Indonesia
Saat agenda pemutihan Persebaya gagal saat kongres PSSI, sejumlah suporter turun tangan memprotes belum diakuinya Persebaya sebagai anggota PSSI.
Benarkah Persebaya Surabaya Berasa Papua?
Sepak bola profesional menggeliat mengikuti perkembangan. Setiap pemain dapat menentukan masa depan dari berbagai macam klub. Tak ada lagi primordial di sana, tak ada lagi sifat kedaerahan mendominasi. Yang ada justru kebutuhan tim untuk terus berprestasi sepenuhnya.
Mumpung Lawan Sedang Lemah, Saatnya Raih Kemenangan
Ada beberapa klub mantan anggota Perserikatan di Indonesia yang memiliki gaya bermain ngeyel dan ngotot. Dua di antaranya adalah Persebaya Surabaya dan PSMS Medan. Persebaya dengan cara bermain rawe-rawe rantas khas Kota Pahlawan dan PSMS dengan ciri bermain rap rap dan ribak sude-nya. Kedua klub lawas ini akan bertemu dalam pertandingan pekan ke-16 Liga 1 2018 nanti (18/7) pukul 18.30 WIB di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Sudah pasti label partai klasik disematkan di pertandingan kali ini.
Transfer Pemain, Antara Kebutuhan Tim, Harga Pemain, dan Keinginan Customer
Di dunia sepak bola yang sudah kita kenal, pasti tidak pernah lepas dengan yang namanya bursa transfer. Tentu kita masih ingat bagaimana bintang dunia dibeli klub-klub top Eropa dengan harga fantastis sehingga memecahkan rekor pemain termahal dunia