Sisi Lapangan

Berkesempatan melatih klub idola adalah sebuah kebanggan bagi para penggemar sebuah klub, meskipun hanya virtual. Itulah mungkin yang dirasakan para Bonek saat melatih Persebaya di gim Football Manager 2020. Dapat memberi pujian kepada David Da Silva setelah melakukan hattrick atau menegur seorang Patrich Wanggai karena performanya pada latihan tidak memuaskan merupakan hal yang berkesan bagi para Bonek yang bermain FM 2020.

Lalu bagaimanakah sejarah di balik wajah Wong Mangap yang legendaris itu?

Salah satu keunggulan gim Football Manager dibandingkan gim lain bertema sepak bola adalah kelengkapan liga yang bisa dimainkan. Salah satunya Liga Indonesia. Dengan adanya Liga Indonesia tentu akan membuat para pemain berkesempatan menjadi pelatih virtual tim kebanggan, Persebaya Surabaya.

Antusiasme Bonek mendukung Persebaya Surabaya tak surut di tengah pandemi virus corona. Tak sampai dua hari, 500 jersey replika Persebaya telah habis dipesan.

Siapa sih yang tidak kenal dengan gim sepakbola elektronik seperti PES maupun FIFA? Tiap tahun gim FIFA maupun PES selalu mengeluarkan versi terbarunya dan memberikan pengalaman baru bagi para penggunanya dengan menambahkan fitur-fitur terbaru dan menambahkan klub serta liga-liga terbaru dari berbagai negara.

Bagi kamu yang senang bermain gim sepak bola, nama Football Manager mungkin sudah tidak asing lagi. Lewat gim ini kamu bisa merasakan kompleksitas mengatur sebuah klub sepak bola. Termasuk menangani tim kebanggaan, Persebaya Surabaya.

Wabah Corona membuat perubahan besar-besaran di semua aspek kehidupan. Work From Home (WFH) menjadi istilah populer di antara pekerja. Corona memaksa mereka bekerja dari rumah. Dan itu menjadi sesuatu yang normal di tengah pandemi ini. Perubahan terjadi hampir di semua sektor. Celakanya, kita tidak tahu kapan krisis ini berakhir.

Liga 1 ditunda sampai tanggal 29 Mei 2020 mendatang. Jika memungkinkan, liga baru akan bergulir pada bulan Juli 2020. Praktis, selama lebih dari tiga bulan, Persebaya, dan juga tim-tim lain tidak akan mendapat pemasukan secara normal.

Dua puluh tahun lalu, tepat di tanggal 3 April 2000, Persebaya Surabaya berduka. Gelandang bernomor punggung 19, Eri Irianto meninggal dunia seusai laga melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 November, Surabaya.

Keputusan Kardi Suwito menjadi pengacara eks tujuh klub internal Persebaya untuk melawan pengurus Koperasi Surya Abadi (KSAP) cukup mengundang pertanyaan. Kardi, yang beberapa tahun lalu ikut memperjuangkan Persebaya 1927, kini justru berada di pihak yang pernah berseberangan dengannya.