Sisi Lapangan

Impresif. Itu kata yang tepat untuk penampilan Persebaya saat melawan Persipura. Meski telat panas, Bajol Ijo akhirnya bisa mengurai taktik lawan di babak kedua. Gol David Da Silva di injury time bisa jadi bukti anak asuh Aji Santoso terus melakukan segala cara untuk menang. Adaptasi cepat Aji Santoso semakin membuktikan jika Persebaya saat ini berada ditangan yang tepat.

Siapa ingat dengan sepak terjang John Tarkpor Sonkaliey bersama Persebaya Surabaya? Pemain kelahiran 16 Oktober 1986 ini adalah pemain asal Liberia pertama yang bermain untuk Persebaya Surabaya.

Staf kepelatihan Persebaya semakin beraroma tim juara. Setelah Uston Nawawi dan Bejo Sugiantoro ( juara 1997 dan 2004) menjadi asisten pelatih serta Aji Santoso (juara 1997) menjadi pelatih kepala, musim ini giliran Mustaqim yang bergabung menjadi asisten pelatih terbaru. Eks asisten pelatih Persija tersebut pernah mengantarkan Persebaya menjadi juara perserikatan pada 1987-1988.

Laga pamungkas pre-season bersiap dilangsungkan, suara-suara menyoal harga tiket kemudian bermunculan. Namun laga harus tetap dimainkan.

Ada pemandangan menarik saat di bandara Juanda saat Persebaya sedang menunggu pesawat menuju Makassar.

Persebaya patut mewaspadai penyerang TIRA Persikabo, Loris Arnau. Mantan pemain Persela musim lalu itu dianggap sangat garang saat membawa bola di depan gawang. Meski tak mencetak gol di laga pertama melawan Persib, Loris mampu menciptakan satu gol ke gawang Perseru Serui di pertandingan kedua.

Dengan menganggap suporter lain sebagai dulur, kita tak lagi menyanyikan chant-chant provokasi yang berisi ancaman-ancaman kekerasan.

Persebaya Surabaya, pada Rabu (1/6/2020) siang mengambil sikap tegas tidak setuju jika Liga 1 musim ini tetap dilanjutkan. Pelatih Persebaya, Aji Santoso merespon kebijakan manajemen tersebut.

Meski harus pulang dengan poin satu, namun kerja keras pemain-pemain Persebaya di atas lapangan sangat patut mendapat apresiasi.

Kepindahan seorang pemain ke klub rival bukan sebuah perkara mudah. Pemain tersebut harus bersiap menghadapi kecaman dari suporter klub lamanya. Hal itu yang kemudian dirasakan Konate saat pindah dari Arema FC menuju Persebaya Surabaya.