Perkembangan Persebaya Sejak Kembali ke Pentas Sepak Bola Nasional

Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Persebaya kembali ke dunia persepakbolaan Indonesia dimulai sejak 7 Januari 2017. Sejak itu, Persebaya yang dikelola Jawa Pos dan sekarang oleh DBL Indonesia terus berkembang dalam semua sektor. Mulai menjadi juara Piala Dirgantara hingga puncaknya menjadi juara Liga 2 2017 yang menjadi tiket menuju Liga 1.

Pertumbuhan secara komersial juga sangat positif. Sudah lebih dari sepuluh toko resmi yang tersebar di beberapa kota berdiri. Selain itu, pada segi pembinaan sepak bola di bawah divisi amatir juga berjalan lancar. Kompetisi internal yang terbagi menjadi Seri A dan Seri B yang masing-masing berisikan 10 klub sampai sekarang terus memutar kompetisi rutin. Juga ada kompetisi level usia dini.

Sampai saat ini beberapa prestasi sudah diraih oleh Persebaya selain yang sudah disebutkan di atas. Persebaya U-16 baru saja menjadi juara Piala Menpora U-16 zona Jawa Timur. Pada level nasional, tim besutan M. Ridwan ini berhasil menjadi runner up setelah kalah adu penalti dengan perwakilan DKI Jakarta Trisakti FC dalam laga final di Denpasar Bali.

BACA:  Dua Skenario Transfer Pemain, Sebuah Catatan untuk Kedalaman Skuat Persebaya Musim 2020

Untuk level di atasnya, Persebaya U-17 sudah mencapai babak final Piala Soeratin U17 zona Jawa Timur. Tim asuhan Seger Sutrisno akan berlaga di final pada Minggu, 16 September 2018, menghadapi ASIFA Malang. Tentu ini sebuah prestasi yang patut diapresiasi mengingat perjalanan menuju final juga bukan sesuatu yang mudah.

Iklan

Persebaya juga beberapa waktu lalu mengirimkan tim U-19 berlatih selama dua pekan di Perth, Australia Barat. Ini tentu menggembirakan untuk pengalaman pemain junior dan bisa menjadi motivasi level bawahnya untuk bisa lebih berprestasi dan mendapat kesempatan yang sama berlatih di luar negeri.

Ahmad Rosyidin mantan karetaker Persebaya senior juga membawa anak asuhnya saat ini di PS Kota Pahlawan (Kopa) menuju babak nasional Liga 3. Kopa baru saja menjadi runner up Liga 3 zona Jawa Timur setelah kalah di final oleh Persiga Trenggalek beberapa waktu lalu. Dalam babak nasional nanti Kopa akan berusaha meraih hasil maksimal yakni bisa lolos ke Liga 2. Kopa sendiri adalah tim bentukan atau tim satelit yang dibuat oleh Persebaya. Selain Ahmad Rosyidin, tim ini juga diasuh oleh legenda Persebaya Mat Halil dan Usnadi.

BACA:  Ketika Wawali “Menumpang” Kereta

Dalam waktu dekat ini, Persebaya juga akan mengirimkan timnya mengikuti kompetisi Liga 1 untuk U-16 dan U-19. Untuk kompetisi ini, Persebaya U16 akan ditangani Yongki Kastanja dan Nurkiman. Sementara untuk U-19 akan ditangani Uston Nawawi, Sony Setiawan, dan Dedy Susanto. Bulan September ini, kompetisi tersebut akan mulai berjalan.

Pertumbuhan prestasi di level junior belum diikuti oleh Persebaya senior. Saat ini masih berkutat di papan bawah Liga 1. Djajang Nurjaman sebagai pelatih baru diharapkan bisa mengangkat tim kebanggaan Surabaya. Persebaya masih mempunyai 13 laga lagi untuk naik peringkat. Harapan besar dari Bonek dan manajemen agar prestasi tingkat junior bisa menular ke tim senior. Karena muara dari sebuah klub sepak bola adalah prestasi tingkat senior. Proses tidak akan pernah mudah, tetapi kerja keras dan semangat ala Surabaya akan bisa menambah keyakinan meraih hasil terbaik.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display