Lekas Pulih Persebayaku

Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Persebaya merupakan kebanggaan kita semua. Banyak yang mencintai persebaya hingga kehilangan akal sehatnya. Kemarin Surabaya dibuat malu oleh sebagian oknum suporter yang merangsek masuk lapangan membentangkan spanduk “JANGAN BIKIN MALU SURABAYA”, merusak pagar pembatas, merusak billboard dan menyalakan kembang api serta flare. Apakah tindakan tersebut benar? Atau suatu pembenaran diri oleh oknum tersebut? Tindakan tersebut tidak ada bedanya dengan tindakan suporter yang kalian anggap ‘rival’, sama-sama bikin malu! Kecewa dengan hasil pertandingan boleh saja, namun kekecewaan tersebut apakah harus diimplementasikan dengan tindakan demikian?

Kalau kalian berfikir Persebaya tim yang pelit, tidak mau keluar uang untuk membeli pemain dsb, apakah kalian memikirkan dengan tindakan seperti itu Persebaya sudah dirugikan, dengan kemungkinan sanksi yang lebih berat ditambah banyaknya denda musim lalu dan musim ini yang baru berjalan tiga pertandingan yang jika diandaikan dari denda tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tim. Bagaimana bisa suatu tim membangun fondasi tim tersebut apabila suporternya sendiri tidak men-support tim tersebut untuk berkembang.

BACA:  Soegiarto, Pahlawan Perang 10 November dari Persebaya

Banyak cara yang bisa dilakukan suporter untuk protes terhadap hasil akhir yang didapat dari sebuah tim, seperti pengosongan tribun, teriakan”Boo” terhadap jajaran tim, mendatangi mess pemain dsb. Tentunya tindakan tersebut lebih dapat mereduksi “pengeluaran sia-sia” terhadap PSSI. Diperlukan sikap dewasa untuk menerima hasil pertandingan. Memang berat tapi saya yakin Bonek dapat mengubah citra dirinya yang berbeda dari dulu, yang lebih bijak dalam mengambil keputusan, mempercayai sebuah proses yang sedang dibangun dan tidak melanggar regulasi yang dapat menyebabkan kerugian bagi tim kebanggaannya.

BACA:  Tes Pertama Bonek dan Persebaya, Jogo Suroboyo!

Ketika kebutuhan tim semakin “mahal” ditambah denda yang diterima dan juga sebuah proses yang tidak disukai oleh pendukungnya sendiri, izinkan tim kebanggaan saya, kebanggaan warga Surabaya untuk membangun dirinya menjadi tim yang “profesional”. Kami sebagai pendukung diwajibkan memberikan support di saat terpuruk maupun tidak.

Iklan

Saya sendiri meyakini bahwa tim kebanggan saya tersebut akan segera pulih dan menunjukkan jati dirinya. Lekas Pulih Persebayaku!

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display