Bonek

Acara syukuran lolosnya Persebaya ke Liga 1 digelar komunitas Bonek Garis Hijau, Minggu (10/12).

Jelang laga antara Persebaya menghadapi Persija di Bantul, Bonek SKJ27 ikut mengadakan tur ke Bantul. Seperti yang biasa di sela-sela tur, Bonek SKJ27 juga melakukan aksi sosial.

Bagi sebagian orang, nama Bonek mungkin terdengar garang. Namun tak selamanya kesan garang itu muncul.

Bonek Peduli yang dilakukan beberapa komunitas di Surabaya juga diikuti oleh beberapa komunitas lain di luar kota Surabaya. Yaitu aksi penggalangan dana untuk bantuan kemanusiaan korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah

Penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia semakin meluas, termasuk juga di wilayah Surabaya. Prihatin dengan kondisi tersebut, Bonek lantas ikut melakukan gerakan melawan virus corona.

Meski pertandingan Persebaya Junior, animo Bonek untuk menyaksikan pertandingan sangat tinggi.

Hasil donasi bonek dan masyarakat yang terkumpul untuk terdampak bencana alam di Sulawesi Barat diberangkatkan Rabu (3/2) malam ke Makasar.

Skuad Persebaya harus menelan pil pahit usai takluk dari Persela. Melawat ke Stadion Surajaya. Persebaya kalah dengan skor 1-0. Ini menambah daftar panjang raihan hasil negatif skuat asuhan Wolfgang Pikal. Alhasil, teriakan "Pikal Out" oleh Bonek menggema di kandang Persela. Pikal diharapkan segera angkat kaki dari kursi kepelatihan meskipun baru mengarsiteki Green Force.

Loyalitas dan kecintaan seorang penggemar kepada klub sepakbola kebanggaan merupakan hal wajar di dunia suporter. Namun, sulit menjelaskan hal tersebut ketika ada dua klub yang sama-sama dicintai. Ya, itulah yang dirasakan Ayu Puspa Anggraeni Putri.

Aksi penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala yang dikoordinir Arek Bonek 1927 (AB1927) dalam wadah Bonek Peduli menghasilkan dana dari Rp 217.829.900