Menunggu Gelora Bung Tomo Yang “Menakutkan”
Di tengah perkembangan elemen-elemen Bonek dengan visual yang ada, saya menunggu kreativitas mereka menjadikan Gelora Bung Tomo sebagai venue yang benar-benar menjelma “pemain ke-12” dan menakutkan bagi tim lain.
Menanti Bonek Yang Berbadan Hukum
Dengan berbadan hukum, Bonek dapat diberdayakan.
Turunkan Spanduk Umpatan Terhadap PSSI, Kurangi Nyeker, dan Beli Tiket
Ayo rek, sekarang spanduk-spanduknya dibersihkan apalagi yang berisi umpatan terhadap PSSI.
Akhiri Musim Ini dengan Kemenangan, Persebaya
Kompetisi sepak bola kasta teratas Indonesia Liga 1 musim 2018 akan segera berakhir. Persebaya akan mengakhiri kompetisi pada Sabtu, 8 Desember 2018.
Menurut Kriteria AFC, Persebaya Belum Jadi Klub Profesional
Apakah Persebaya klub profesional? Jawabnya belum sepenuhnya. Apa faktor yang menentukan klub tersebut profesional
Penantian 6 Tahun, Bonek Haus Gol Kamu!
Melihat hasil yang cukup telak dimenangkan skuad Angel Alfredo Vera mungkin adalah jawaban dari slogan yang selalu dan lama didengungkan oleh Bonek Mania. Slogan “Kami Haus Gol Kamu”.
Evaluasi 11 Laga Persebaya, Loyo di Kandang, Lumayan di Tandang
Sampai dengan libur Lebaran tahun ini, sudah sebelas laga dijalani oleh Persebaya di Kompetisi Liga 1 2018 ini. Pencapaiannya adalah (sementara ini) terpuruk di peringkat ke-16 dari 18 tim yang berlaga dengan raihan 14 poin.
Sampai Jumpa, Micko Pratama
Sesaat sebelum para pemain memasuki lapangan dari tribun utara tiba-tiba berkumandang sebuah nyanyian. Suara itu langsung diikuti semua bonek yang hadir di Gelora Bung Tomo. Puluhan ribu sinar cahaya dari gadget menambah magis suasana saat itu.
Persebaya Festival atau Persebaya Carnaval Untuk Jadi Event Tahunan, Mungkinkah?
Persebaya sudah memasuki usia ke 99 setelah pada 18 Juni 2025 kemarin merayakan hari jadinya yang ke 98. Tuwek uzur rek.
Refleksi Akhir Tahun 2019: Sampai Kapan Konflik Klub Internal Persebaya?
Ketika kita berbicara tentang sejarah Persebaya maka kita tidak boleh melupakan jasa dari 30 klub internal Persebaya. Mereka adalah ibu dan bapaknya sepak bola di Surabaya yang selalu merawat Persebaya sejak mulai lahir tahun 1927 hingga saat ini. Persebaya masih tetap eksis mengikuti kompetisi di Republik Indonesia yang kita cintai bersama.















