Persebaya Harus Punya Ini Kalau Mau Juara (Bagian 1)
Kemenangan Persebaya tiga gol tanpa balas atas “Sang Juara Liga” Bali United membuat publik kota Surabaya menjadi sumringah. Gol penalti dari Bruno Moerira dan dua gol dari Samsul Arif Munip tidak mampu dibalas oleh Bali United.
Kalimantan yang Tak Bersahabat Bagi Persebaya
Kalimantan seolah menjadi mimpi buruk dalam segala lawatan Persebaya di musim 2018 Liga 1.
Menjaga Asa Surabaya
Laga melawan Arema salah satu laga tensi tinggi, mengingat rivalitas antara Persebaya dan Arema sebagai dua kekuatan besar sepak bola di Jawa Timur.
Surat Reflektif Teruntuk Polresta
Ya, seperti itulah hal yang dialami Bonek saat ini. Diam dianggap tak memiliki semangat, tapi saat bergerak justru dituduh hendak berbuat jahat.
Suporter Bukan Tumbal Bagi Klub Kebanggaan
Menjadi suporter bukanlah penyerahan nyawa, karena suporter bukan tumbal bagi klub kebanggaannya.
Pesan Buat Bhayangkara FC: Ini Bukan Persebaya di Putaran 1, Cak!
Persebaya sedang on fire. Tim-tim papan atas bertumbangan dicaplok Bajul Ijo, baik di laga home maupun away. Semua dengan selisih minimal 3 gol.
Tetaplah Ber93ma Persebaya
Sejujurnya, saya bukan lagi seorang Bonek saat menulis tulisan ini. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa saya pernah menjadi penggemar klub berjuluk Green Force, meskipun pada akhirnya memutuskan untuk memilih menjadi suporter serta penikmat klub lokal di tempat di mana saya tumbuh. Saya masih sering mengikuti siaran pertandingan Persebaya dan tak jarang pula ikut bersorak ketika Bajul Ijo berhasil membobol gawang lawan. Terlebih untuk dua gol Irfan Jaya dan Rishadi Fauzi melawan PSMS Medan. Tiga gol tersebut membuat saya ikut bergembira bisa melihat Persebaya kembali di liga teratas.
Saat Tepat Memulai Istilah “Pelan tapi Party” ala Isa Bajaj
Pernah beredar di media sosial istilah "Pelan tapi Party" oleh Isa Bajaj, Bonek asal Magetan yang juga pesohor komedian ini di sebuah video cuplikan sinetron yang dibintanginya. Dalam cuplikan itu menonjolkan dialog antara isa bajaj dengan rekannya soal sepakbola. Tentu Persebaya tak luput dari cuplikan itu.
Draft Biaya Tret Tet Tet Persebaya Fans Musim 2019
Tret tet tet adalah mendukung tim kebanggaan dalam hal ini Persebaya Surabaya di kandang lawan. Istilah Tret tet tet kali pertama muncul saat babak enam besar Perserikatan tahun 1986/1987. Adalah abah Dahlan Iskan yang menginiasi hal tersebut. Saat itu halaman depan di pojok kiri bawah media Jawa Pos edisi 4 Maret 1987 sampai menghabiskan dua kolom. Pada saat itulah istilah Tret tet tet mulai populer.
It’s Not Time for Klesetan, Jol!
Hasil minor beberapa laga terakhir, ditambah penyelesaian masalah yang tak menyelesaikan malah memunculkan masalah baru. Ini membuat kita harus kembali akrab dalam ruang keterpurukan. Kita terperdaya oleh irama seri kalah seri kalah.