Kalau Kalian Gagal Move On, Kami Bisa Apa?
Dahi ini mengernyit saat beberapa hari yang lalu membaca sebuah maklumat yang dikeluarkan Kapolres Tuban. Ada hela nafas panjang yang terjadi kemudian, setelah sepenuhnya memahami isi dari maklumat tersebut. Bukan hal yang menyenangkan memang, dan cenderung menyakitkan.
Persatu vs Persebaya, Yang Menang Bonek
Saran saya buat Pak Kapolres Tuban dan pihak keamanan di kota manapun: Cintailah kami (Bonek pada khususnya, suporter bola pada umumnya) seperti anda mencintai keluarga anda. Kami juga kumpulan orang yang perlu diarahkan jika salah dan perlu didukung jika tindakan kami bertindak positif.
Bonek dan Dunia Politik
Di tahun politik ini, kedewasaan Bonek teruji kembali antar Bonek sendiri. Tetaplah menjaga silaturahmi dengan sesama walaupun beda pandangan politik.
Surat Terbuka, Manajemen Persebaya, dan Strategi Konfrontasi
Ada banyak cara menyelesaikan masalah. Salah satu cara kuno tapi efektif adalah dengan melakukan konfrontasi. Manajemen modern juga tetap menggunakan strategi ini. Belakangan ada jurus yang dinamai constructive confrontation. Bahkan pendekatan ini disebut salah satu kunci sukses dalam berbisnis.
November, Bulan Perjuangan Bagi Persebaya dan Bonek
November adalah bulan kesebelas dalam kalender tahun Masehi. Bulan tersebut sangatlah berarti, khususnya bagi warga Surabaya. Betapa tidak, peristiwa 10 November 1945 menjadikan setiap...
Fragmen Kecil tentang Film Dokumenter Persebaya
“Aku membayangkan kalian membuat film dokumenter,” komentar saya kepada Ahmad Chusnuddin atau akrab dengan panggilan Kaji ketika beberapa bulan silam menyambangi Surabaya.
Film dokumenter yang...
Terus Berlari Kejar Kemenangan, Rek!
Bisa raih poin di Samarinda, rek? Kami yakin dengan kemampuan kalian rek! Ayo terus berlari!
Antara Francesco Totti dan Mat Halil, Dua Pengabdi Klub Ibukota
Dua pemain tersebut adalah sebuah gambaran di mana di kala modernisasi sepakbola mengubah wajah sepak bola dengan bahasa materialisme.
Evaluasi atau Degradasi, Kebijakan Transfer “Aneh” Alfredo yang Membuat Persebaya Terpuruk
Mengawali kiprahnya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah vakum selama 7 tahun, Persebaya sempat memunculkan asa kalau tim ini akan berbicara banyak di kompetisi Liga 1. Di laga pembuka Green Force berhasil membungkam tamunya Perseru Serui dengan skor tipis 1-0 lewat sontekan manis legiun asing nya asal Argentina, Robertino Pugliara. Sempat dikritik di awal kedatangannya karena sudah memasuki usia uzur untuk ukuran pesepakbola profesional yaitu 34 tahun. Tapi penampilannya kala itu membungkam semua kritik yang tertuju padanya. Hingga saat ini, pemain bernomor punggung 10 tersebut menjadi pemain yang paling konsisten dan stabil diantara pemain lainnya dengan kontribusi 1 gol dan 2 assist (dikutip situs resmi liga-indonesia.id).
Darah Juang Bonek untuk Persebaya, Wani Juara
Siang itu ribuan Bonek siap meluncur ke Malang untuk mengawal Persebaya. Lebih dari itu sebenarnya, tapi mereka ingin membela tanah Surabaya sebagai tanah pejuang dan bukan pecundang.















