Mumpung Lawan Sedang Lemah, Saatnya Raih Kemenangan
Ada beberapa klub mantan anggota Perserikatan di Indonesia yang memiliki gaya bermain ngeyel dan ngotot. Dua di antaranya adalah Persebaya Surabaya dan PSMS Medan. Persebaya dengan cara bermain rawe-rawe rantas khas Kota Pahlawan dan PSMS dengan ciri bermain rap rap dan ribak sude-nya. Kedua klub lawas ini akan bertemu dalam pertandingan pekan ke-16 Liga 1 2018 nanti (18/7) pukul 18.30 WIB di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Sudah pasti label partai klasik disematkan di pertandingan kali ini.
Saat Kebobolan Tak Dapat Dihindari, Mencetak Gol Sebanyak Mungkin Bisa Jadi Solusi
Membenahi lini pertahanan dan antisipasi set piece mungkin bisa menghindarkan Persebaya dari kekalahan. Namun, tujuan dari tim yang bertanding di lapangan adalah meraih kemenangan.
Mengatasi Rivalitas Tak Bermutu dengan Bermain Peran
Baru beberapa hari lalu sepak bola kita mendapat sekali lagi kabar duka. Salah seorang suporter pergi mendahului kita akibat manusia-manusia yang kehilangan rasa kemanusiaan. Ada yang bilang ini soal rivalitas, fanatisme, agresi, eksistensi, bahkan gengsi. Tapi benarkah sepak bola kita hanya seputar itu-itu saja?
Konsistensi Spirit “Satu Nyali Wani” Bonek di Tengah Perjumpaan Suporter Casual dan Tradisional
Disatukan lewat kalimat prinsipil solidaritas bersama, yakni “Salam Satu Nyali, Wani!”, mereka telah menjelma menjadi tidak hanya segerombolan pemadat tribun, melainkan ruh dan jiwa bagi dinamika Persebaya.
Piala Presiden 2019, Saatnya Persebaya Naik Level
Anda pernah mencoba kudapan ringan bernama Maicih? Keripik berbumbu pedas yang memiliki tingkatan level pedas ini adalah salah satu produk lokal yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat. Dulu di sekitar 2011, produk dengan merek ini sangatlah booming di seluruh Indonesia.
Memutus Tali Rantai Estafet dengan Manajemen Kelompok
Beberapa hari ini isu tentang pejuang estafet masih menjadi topik hangat bagi Bonek dan kalangan pecinta Persebaya. Ya, kabar tentang Bonek yang bermasalah ketika awayday itu masih saja muncul. Berbagai solusi dan analisis ditawarkan untuk mengatasi Bonek estafet ini, namun faktanya masih ada saja yang melakukan tradisi ini. Ada yang menyebutkan bahwa estafet ini sudah budaya dan melekat sebagai ‘Bondho Nekat’ yang sebenar-benarnya.
Dagelan Turnamen Pramusim
Perhelatan Piala Gubernur Jatim tahun ini merupakan kompetisi pramusim yang sungguh greget. Bagaimana tidak? Sedari awal saja para klub kontestan di-press tenaganya yang jeda waktu istirahat hanya 2 hari. Ini sungguh riskan terhadap pemain profesional sekalipun. Di sisi lain piala pramusim ini hanya diikuti oleh beberapa klub Jawa Timur. Bahkan sangking sakleknya sampe mengundang klub dari Ibu Kota dan salah satu klub Malaysia, yakni Sabah FA.
Antara JDT dan Persebaya, Uang Bisa Membeli Kesuksesan, Tapi Tak Bisa Membeli Tradisi
Pendukung Persebaya mempunyai setiap hal yang pendukung JDT tidak punya. Namun pendukung JDT punya segala sesuatu yang pendukung Persebaya tidak.
Perlunya Respek di Sepak Bola
Tak ada alasan untuk membenarkan setiap kekerasan. Karena kekerasan tetap salah apapun alasannya.
Kenyataan Pahit New Normal Bisa Pisahkan Bonek dengan Persebaya
Bonek dan Persebaya merupakan senyawa yang tak akan pernah bisa terpisahkan. Berbagai peristiwa heroik telah terukir siring bertambahnya usia Persebaya di kancah sepak bola Indonesia. Fanatisme Bonek yang telah diakui dunia, juga memberi ruh dan kekuatan bagi Persebaya. Perjuangan Bonek sejak Persebaya dimatikan hingga menjadi runner up Liga 1 2019, menjadi bukti nyata bahwa Persebaya dan Bonek adalah satu kesatuan yang saling memberi kekuatan.















