Memutus Tali Rantai Estafet dengan Manajemen Kelompok
Beberapa hari ini isu tentang pejuang estafet masih menjadi topik hangat bagi Bonek dan kalangan pecinta Persebaya. Ya, kabar tentang Bonek yang bermasalah ketika awayday itu masih saja muncul. Berbagai solusi dan analisis ditawarkan untuk mengatasi Bonek estafet ini, namun faktanya masih ada saja yang melakukan tradisi ini. Ada yang menyebutkan bahwa estafet ini sudah budaya dan melekat sebagai ‘Bondho Nekat’ yang sebenar-benarnya.
Meledaklah David, Kami Haus Gol Kamu!
Laga Persebaya di Liga 1 2019 menyisakan 10 pertandingan. Sebanyak 24 laga sudah dimainkannya. Saat ini Persebaya berperingkat 9. Ini bukanlah sesuatu yang bagus untuk tim sekelas Persebaya.
Dulu Disegani Sebagai Pendiri, Kini Dibenci Federasi
Engkau saksi sejarah yang seharusnya dihargai oleh mereka-mereka yang membuangmu
Jangan Sandera Persebaya
Kalau ada pengakuan utang, harus juga dibuktikan dengan administrasi yang cukup. Bukti-bukti yang kuat. Tidak hanya atas dasar omongan.
Jangan Rekrut Pemain Besar, Optimalkan Pemain-Pemain Internal
Saya tidak ingin pemain besar atau pemain lama Persebaya kembali.
Tulisan untuk Persebaya, Bapak, dan Lek Dar
Aku putra Pak Suradji, Kombes peretelon Medokan Ayu. Terlahir sebagai Bonek adalah sebuah mandat dari Gusti Allah yang aku syukuri. Bagaimana tidak, melahap berita Green Force sudah mengalahkan minum obat.
Blessing Game, Laga Syukuran Bukan Laga Bisnis
Janganlah acara ini di-setting sebagai bisnis murni. Bukan saat yang tepat. Bonek bukan obyek utama bisnis Persebaya. Bonek adalah salah satu instrumen jalannya sebuah klub bernama Persebaya. Saya yakin manajemen lebih memahami hal ini.
Bonek Butuh Figur Panutan Seperti AB1927
Bonek masih butuh figur untuk diturut atau panutan. Nek Suroboyo’ane, gawe tuwek-tuwek’an. Bukan mengecilkan siapapun, tapi dari yang saya lihat Bonek masih butuh figur-figur untuk dipanut.
Laga Tanpa Penonton, Keputusan Tak Taat Aturan
Ketidakhadiran pendukung dalam laga memberi konsekuensi pada kemunculan anomali persepakbolaan nasional.
Pelajaran 100 Menit di Gelora Bung Tomo
Rachmat Irianto, pemain muda itu, harus melihat Campos melewatinya dengan cara menyakitkan. Setelah itu, Wanggai berlari gembira menikmati sontekan manja ala pemain Kalteng Putra nomor 10 tersebut.















