Ketika Wawali “Menumpang” Kereta
Di tengah kesuksesan itu ternyata menggelitik naluri cak Wisnu selaku pribadi dan Bonek. Berbekal jabatan publik sebagai Wawali beliau bersedia menjadi panpel lagi dalam gelaran Liga 1 mendatang. Wawali pasti lebih mengedepankan naluri Boneknya ketimbang jabatan politisnya, walau beliau tahu itu bisa dilakukan.
Memutus Tali Rantai Estafet dengan Manajemen Kelompok
Beberapa hari ini isu tentang pejuang estafet masih menjadi topik hangat bagi Bonek dan kalangan pecinta Persebaya. Ya, kabar tentang Bonek yang bermasalah ketika awayday itu masih saja muncul. Berbagai solusi dan analisis ditawarkan untuk mengatasi Bonek estafet ini, namun faktanya masih ada saja yang melakukan tradisi ini. Ada yang menyebutkan bahwa estafet ini sudah budaya dan melekat sebagai ‘Bondho Nekat’ yang sebenar-benarnya.
Sehat selalu, Kapolres Tuban
Lihatlah Pak Kapolres, pikiran negatif anda dan jajaran terbantahkan sendiri oleh kenyataan yang ada di lapangan.
Surat Terbuka untuk Saleh Ismail Mukadar
Semoga dengan menetapnya Abah di Pulau Buru akan menemukan cara terbaik untuk menyelamatkan Persebaya.
Liga 1 2021/2022 Bisa Jadi Efek Buruk Bagi BRI
Kekecewaan yang mendalam terhadap penyelenggaraan Liga Tahun ini telah disuarakan oleh sebagian besar komunitas sepakbola indonesia, kepercayaan terhadap integritas Liga telah berada pada titik terendahnya
Loyalitas Andik dan Dukungan Bonek
Andik Vermansah tak dapat dipungkiri merupakan idola bagi dulur Bonek termasuk saya pribadi. Kesetiaannya untuk tidak membela Persebaya selama di-banned oleh PSSI menjadikan Andik sebagai simbol kesetiaan terhadap lambang di dada (Persebaya).
Surat Reflektif Teruntuk Polresta
Ya, seperti itulah hal yang dialami Bonek saat ini. Diam dianggap tak memiliki semangat, tapi saat bergerak justru dituduh hendak berbuat jahat.
Osvaldo Haay, di antara Pembuktian dan Kritikan
Dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-26 kemarin, Osvaldo Haay berhasil menyumbangkan 1 gol untuk membantu Persebaya menakhlukkan sang pemuncak klasemen sementara Persib Bandung dengan skor akhir 1-4. Di laga itu, Osvaldo Haay yang diplot coach Djanur sebagai striker palsu berhasil mencetak 1 gol dan berkontribusi atas penalti yang didapatkan Persebaya, di mana Osvaldo Haay dilanggar oleh M. Natsir, kiper Persib.
Sampai Jumpa, Micko Pratama
Sesaat sebelum para pemain memasuki lapangan dari tribun utara tiba-tiba berkumandang sebuah nyanyian. Suara itu langsung diikuti semua bonek yang hadir di Gelora Bung Tomo. Puluhan ribu sinar cahaya dari gadget menambah magis suasana saat itu.
Kontroversi Jojo dan Zoro, Selanjutnya Apa?
Waktunya tersenyum lagi, dengan mudahnya kata out muncul hanya dari sebuah kesalahan yang tidak diduga-duga.















