EJ Sharing

Sepak bola adalah olahraga yang dimainkan oleh dua klub dengan masing-masing sebelas pemain di dalamnya yang bertujuan untuk mencetak gol ke dalam gawang. Seluruh dunia pasti sudah sangat mengenal olahraga ini mulai dari pelosok kampung sampai ke perkotaan.

“Laga pembuktian”, mungkin itu kata-kata yang tepat kala Persebaya Surabaya menghadapi Bali united di pekan ke-20 Liga 1 2019. Laga yang berlangsung di Gelora Bung Tomo pada selasa malam (24/9) menjadi target selanjutnya bagi Persebaya dalam meneruskan tren positif di Liga 1 2019. Belum terkalahkan dalam 5 game terakhir di kompetisi resmi Liga 1 2019. Persebaya mencatatkan 3 kemenangan dan 2 hasil imbang.

Namun tak bisa dipungkiri jika laga yang melibatkan antara Persebaya dengan tim-tim Malang memiliki tensi pertandingan yang sangat sengit bahkan bisa dibilang “ngawur“.

Andai saya yang diberi mandat untuk memimpin manajemen, yang saya lakukan adalah merestrukturisasi internal manajemen.

Sepak bola tidak pernah lepas dari suporter yang memberi dukungan kepada tim yang dibelanya.

Sepak bola ada untuk rakyat, tidak bisa kemudian dengan alasan yang debatable rakyat tidak diperkenankan masuk ke dalam stadion untuk mencurahkan segala kerinduan kepada tim kesayangannya.

Saat memastikan akan mengikuti ajang pramusim PGK ini, Alfredo Vera dan manajemen mengatakan bahwa akan memberikan kesempatan pada semua pemain yang ada sebagai persiapan untuk Liga 1.

Bukan bermaksud menggurui Sang Pelatih, Alfredo Vera, namun gairah kemenangan dan irama permainan yang sudah mulai dirasakan ketika melawan PSMS Medan di pekan lalu seharusnya dijaga.

Persebaya telah lolos ke babak 8 besar Piala Presiden 2019 dengan status juara Grup A hasil dari 2 kemenangan dan 1 kali imbang. Hasil perjuangan para pemain di lapangan sangat layak diapresiasi. Para pemain telah berjuang sekuat tenaga untuk hasil yang terbaik.

Bagaimana sebaiknya Bonek bersikap?