Boikot adalah Jalan Terbaik Saat Ini
Jalan terbaik menurut saya adalah boikot total segala macam aktifitas yang berkaitan dengan Persebaya yang dijalankan manajemen.
Setelah Persebaya Pasti Bertahan, Lalu Apa?
Persebaya Sabtu kemarin sukses membungkam tamunya. Tidak main-main, sang penguasa klasemen, saudara kita ayam jantan dari timur, PSM Makassar dikalahkan dengan skor mencolok 3-0. Kemenangan ini membuat arek-arek nangkring di posisi ke-9 (sementara, masih menunggu pertandingan lain di pekan ke-30) dengan poin keramat 41. Dengan raihan poin 41, walaupun secara matematis belum 100 persen, tapi secara prediksi dan teknis, Green Force dipastikan akan tetap bermain di Liga 1 musim depan.
Osvaldo Haay, di antara Pembuktian dan Kritikan
Dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-26 kemarin, Osvaldo Haay berhasil menyumbangkan 1 gol untuk membantu Persebaya menakhlukkan sang pemuncak klasemen sementara Persib Bandung dengan skor akhir 1-4. Di laga itu, Osvaldo Haay yang diplot coach Djanur sebagai striker palsu berhasil mencetak 1 gol dan berkontribusi atas penalti yang didapatkan Persebaya, di mana Osvaldo Haay dilanggar oleh M. Natsir, kiper Persib.
Logika Aremania: Apapun Kerusuhannya, Salahkan Bonek
Sebuah peristiwa memalukan terjadi di Stadion Kanjurahan saat pertandingan antara Arema Cronus melawan tamunya Madura United (MU), Sabtu, 3 September.
Rangkaian Kata untuk Sang Kebanggaan
Rangkaian kata ini aku ciptakan untukmu
Mencoba Move On dari Romantisme Andik Vermansyah, Evan Dimas, dan M. Taufiq
Kebulatan manajemen melalui Presiden klub Azrul Ananda untuk mempertahankan skuad adalah sebuah langkah yang harus kita hormati.
Target Persebaya Saat Ini adalah Mental Juara yang Disunat
Motivasi pemain dan tim Persebaya saat ini seharusnya lebih berjaya, karena sudah diberikan fasilitas, hak, kenyamanan, dan dukungan yang luar biasa, tapi kenapa tidak ditarget Juara?
Perlukah Keterbukaan Transfer Persebaya?
Juara Liga, menjadi pemasok pemain timnas, keuangan sehat, infrastruktur memadai. Mungkin semua yang saya sebutkan di atas adalah impian bagi seluruh stakeholder sepak bola Indonesia.
We Will Mizz You
Suasana stadion Gelora Bung Tomo (GBT) saat itu penuh sesak 50 ribu suporter Persebaya, Bonek. Ketika peluit kick off, tanda dimulainya pertandingan ditiup oleh sang pengadil di lapangan hijau, koreo di tribun pun dibentangkan oleh Bonek. Tribun Selatan menampilkan figur ndas mangap dengan membawa kepala singa yang sudah terpenggal dan di sekelilingnya dihiasi warna kuning hijau kertas koreo yang diangkat oleh bonek yang berdiri di tribun lantai satu.
Mampukah Persebaya (Kembali) Membalikkan Sejarah?
Bukan mereka yang menentukan siapa juaranya, bukan mereka yang menentukan nasib Persebaya, juga bukan mereka yang berhak untuk sak enak udele mengatur di mana Persebaya akan berposisi di akhir musim nanti.