Persebaya dan Bonek Membutuhkan “Kekalahan”
Mengapa Persebaya membutuhkan “kekalahan”? Karena dengan mengalami kekalahan itulah bisa lebih mudah melakukan evaluasi secara total dan terus menerus.
Persebaya di Bulan Juni
Apapun itu, selamat bertumbuh Persebayaku. Jadilah kebanggaan Bonek Bonita di seluruh jagat raya. Selalu berbenah dan jangan menua tanpa prestasi dan buat kami bangga.
Menuju Bonek Masa Depan
Bonek rindu Persebaya berkompetisi lagi setelah sekian lama vakum dari liga. Bonek selalu haus akan aksi lapangan dari tim kebanggaan. Dalam liga apapun yang penting Persebaya bisa unjuk kebolehan.
Menebak Formasi Persebaya di Liga 1
Prediksi formasi Persebaya di Liga 1 2018.
Persatu vs Persebaya, Yang Menang Bonek
Saran saya buat Pak Kapolres Tuban dan pihak keamanan di kota manapun: Cintailah kami (Bonek pada khususnya, suporter bola pada umumnya) seperti anda mencintai keluarga anda. Kami juga kumpulan orang yang perlu diarahkan jika salah dan perlu didukung jika tindakan kami bertindak positif.
Persebaya dan Bonek Menuju Sejarah Baru
Kompetisi tahun 1996/1997, mungkin itulah puncaknya saya begitu menyukai Persebaya dengan The Dream Teamnya era manajer Walikota cak Narto dan pelatih saat itu Rusdi Bahalwan.
Revolusi Bonek, Wani Bukan Ngawur
Inilah pekerjaan rumah terbesar keluarga besar Bonek untuk menata diri. Perlu adanya gerakan besar dan massal untuk kampanye dan sosialisasi agar Bonek berani berubah.
Kepercayaan Publik Merosot, Saatnya Revolusi PSSI
Mainkan sepak bola di lapangan hijau. Piala Asia sedang berlangsung di Uni Emirate Arab. Salah satu tim dari Asia Tenggara yakni Vietnam berhasil lolos babak delapan besar. Sebagai bangsa yang masuk regional wilayah Asia Tenggara kita pun ikut berbangga atas capaian tersebut.
Mesranya Hubungan Persebaya, Bonek, dan Dunia Kampus
Ngobrol Cerdas yang diadakan BEM UMS kemarin bisa menjadi momentum yang sangat bagus untuk manajemen baru Persebaya dan juga bagi komunitas Arek Bonek secara umum.
Getok Harga Bu Anny dan Kisah Pelitnya Persebaya
Ada rupa ada harga. Itu jawaban pendek dari Bu Anny. Cukup pede. Menepis keriuhan netizen menanggapi mahalnya harga yang dipatok di warung lesehannya. Di perempatan Slawi Tegal, Jawa Tengah. Sama pedenya dengan nama warung lesehan yang dipajang; “Lamongan Indah”. Kendati belakangan diketahui, ternyata Bu Anny tidak dari Lamongan.















