Gerakan Awaydays Seribu Cinderamata Cinta dari Bonek
Judul yang mungkin kurang familiar di hingar-bingar pusaran sepak bola yang terlekat dengan kesan laki, keras dan gagah. Tapi tidakkah kata-kata yang termuat di judul tersebut tak terlepas dari geliat sepak bola kita, bukan?
Logika Aremania: Apapun Kerusuhannya, Salahkan Bonek
Sebuah peristiwa memalukan terjadi di Stadion Kanjurahan saat pertandingan antara Arema Cronus melawan tamunya Madura United (MU), Sabtu, 3 September.
Perlunya Respek di Sepak Bola
Tak ada alasan untuk membenarkan setiap kekerasan. Karena kekerasan tetap salah apapun alasannya.
Saatnya Hentikan Nyanyian “Dibunuh Saja!” dari Tribun Stadion
Dibunuh saja!” menjadi kata yang sangat populer dalam pertandingan sepak bola di Indonesia. Para suporter atau fans sepakbola menyanyikannya, bahkan acapkali di sepanjang laga, ketika klub yang mereka dukung bertemu dengan klub yang mereka anggap sebagai rival. Bahkan kata-kata itu dinyanyikan meski klub yang sedang bermain di lapangan hijau bukanlah klub rival mereka.
Persebaya, Klub Yang Tidak Sempurna Tapi Sempurna
Persebaya merupakan salah satu klub tertua di Indonesia, lahir sejak 1927 dan tentunya memiliki sejarah panjang di republik ini. Banyak pemain, pelatih, dan pengurus datang silih berganti dengan berbagai rupa. Namun ada satu yang tidak akan berganti, yaitu dukungan suporternya yang disebut Bonek, yang selalu setia, militan, dan WANI.
Jambore Bonek Nasional yang “Berhasil”
Panjang umur perjuangan, teruntuk pejuang Persebaya Arek Bonek 1927 yang selalu istiqomah setia dan tidak berkhianat terhadap kebenaran dan perjuangan Persebaya yang kini kembali bangkit dan berlaga.
Piala Dunia Sementara, Persebaya Selamanya: Sebuah Klarifikasi
Sebagai orang yang pertama kali menulis "Piala Dunia Sementara Persebaya Selamanya" yang belakangan ini ramai di sosial media sebagai slogan perjuangan Bonek, sepertinya saya perlu memberi klarifikasi. Karena ternyata banyak yang salah paham dengan slogan itu.
12 Gol ke Jala Persebaya Sore Itu, Sebuah Sejarah Berharga
Minggu, 21 Februari 1988 akan selalu menjadi hari yang bersejarah bagi Persebaya Surabaya sampai kapanpun. Pertandingan di Gelora 10 November, Tambaksari sore itu seharusnya sebuah “tragedi” bagi kubu Bajol Ijo. Namun kondisi anomali justru terjadi di stadion.
Persebaya Aku Sayang Kamu
Persebaya di era kini jauh lebih mapan dibanding beberapa tahun silam.
Semangat Karanggayam
Sebagian orang mungkin tidak mengetahui di mana Wisma Karanggayam atau Mess Eri Irianto berada. Namun ketika ditanya tentang Stadion Tambaksari, semua orang Surabaya mungkin akan menjawab tahu. Wisma ini berada pas di belakang Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari bersampingan dengan perkampungan penduduk. Di belakang stadion sendiri ada lapangan latihan bagi Persebaya. Hebat bukan? Persebaya punya Traning Ground sendiri. Bangunan wisma ini menjadi satu dengan lapangan yang berada pas di belakang stadion.