Maksimalkan Fungsi Kartu Persebaya Selamanya
Bonek. Suporter Persebaya yang sangat loyal dan fanatik dalam mendukung klub kesayangannya. Selalu total dan royal mendukung di manapun Persebaya bermain. Juga tidak hanya mendukung saat berlaga tetapi sudah lebih luas lagi berkegiatan sosial dan kemanusiaan.
“Loss Gak Rewel”, Kalimat Pembangkit Semangat
Tulisan ini saya awali dengan menceritakan pengalaman saya melihat segerombolan Bonek pendukung Persebaya yang mau menyaksikan tim kesayangan mereka berlaga. Waktu itu saya melihat mereka berada di sebuah warung kopi tempat mereka berkumpul. Kemudian dua orang dari mereka bilang bahwa mereka belum punya persiapan uang. Salah satu dari mereka nyeletuk bilang loss gak rewel pokok budal. Seketika semangat mereka bangkit dan langsung berangkat dengan menumpang dari truk ke truk sampai ke stadion tanpa memikirkan bahaya yang bakal mereka hadapi.
Menurut Kriteria AFC, Persebaya Belum Jadi Klub Profesional
Apakah Persebaya klub profesional? Jawabnya belum sepenuhnya. Apa faktor yang menentukan klub tersebut profesional
Persebaya, Kami Datang Mendukungmu
Long life Persebaya Surabaya!
Pengalaman Mbonek Bikin Aku Rindu Persebaya
Aku rindu Persebaya. Rindu dengan talenta-talenta yang dia lahirkan.
Tradisi Flop Putaran Pertama, Akankah Menumbalkan Aji?
Kapan terakhir Persebaya bermain ala tim medioker? Sebelum laga pembuka lawan Macan Putih, permainan ala medioker itu ditunjukkan saat takluk oleh Elang Jawa, sebelumnya enam laga tak pernah menang, di kandang terakhir musim lalu. Yang mendapat reaksi luar biasa dari Bonek. Buntut dari kekesalan yang menumpuk dari fans. Yang sanksinya membuat banyak pihak mengelus dada dan juga ada yang menysukurinya, terusir dari Surabaya dan tanpa penonton.
Kala Tribun Stadion Dibunuh Rating
Maka secara sarkas bisa disebut bahwa rating telah membunuh jadwal ke stadiun para suporter Liga 2.
Mencari Pemain Beratribut Aryn Williams
Selain mencari pemain dengan level permainan seperti Aryn, Persebaya perlu untuk terus mengasah kemampuan para gelandang mudanya, seperti Rizky Dwiyan, Brayen Pondaag, Dicky Kurniawan, Andre Oktaviansyah dan Bryllian Aldama.
Mengapa Sebaiknya Kita Sudahi Predikat “Persebaya Pembunuh Raksasa”
Pembunuh raksasa” sebenarnya bukan predikat yang pantas untuk Persebaya. Julukan tersebut biasanya disematkan pada tim non-unggulan (underdog) yang mampu mengalahkan tim yang dengan kemampuan yang lebih mumpuni atau berkompetisi di kasta yang lebih tinggi.
Dagelan Turnamen Pramusim
Perhelatan Piala Gubernur Jatim tahun ini merupakan kompetisi pramusim yang sungguh greget. Bagaimana tidak? Sedari awal saja para klub kontestan di-press tenaganya yang jeda waktu istirahat hanya 2 hari. Ini sungguh riskan terhadap pemain profesional sekalipun. Di sisi lain piala pramusim ini hanya diikuti oleh beberapa klub Jawa Timur. Bahkan sangking sakleknya sampe mengundang klub dari Ibu Kota dan salah satu klub Malaysia, yakni Sabah FA.